Hijrah sejatinya perpindahan geografis seorang anak manusia diatas  permukaan bumi.  Hijrah fisik beserta segala isinya merupakan keputusan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, menantang dan juga berresiko.  Berani keluar dari zona nyaman adalah kunci sukses hijrah.  Keluar dari zona nyaman untuk masuk ke zona tantangan yang diyakini serta menjanjikan mendapatkan kenyamanan yang berlebih.
Boleh jadi itulah yang dialami sobat karib Herry Sulaiman. Teman yang super jenius setelah selesai kuliah malah tidak bekerja sesuai dengan bidang ke ilmuan. Keresahan itu ada hati sahabat karib Fachrurrozie. Trenyuh juga meliha seorang teman koq malah menjaga toko kelontong di Pasar 17 Ilir Palembang.
Berangkat dari rasa peduli dan kesetia kawanan dan dibungkus oleh niat memberikan terbaik untuk negara kenapa tidak si jenius ini di hijrahkan. Â Artinya Hijrah Herry setengah dipaksa.Â
"Sayang nian ilmu  awak yang tinggi itu tidak dimanfaatkan"
Demikain bujuk Rozie ketika sanjo di toko Herry.  Benar,  kepandaian Herry si kutu buku ini melebih kami sobat sesama mahasiswa.  Nilai plus atau add value Herry ada di kepiawaian berbahasa Inggris.  Semua pelajaran dilahap dengan mudah dan dipindahlan ke otaknya dalam  folder khusus memory permanet .
Sebenarnya Herry sudah sangat nyaman bekerja sebagai  penjaga toko keluarga, terlihat ketika dia bertanya berapa gajiÂ
" Berapo Gaji bekerja  sebagai Representatif  di Pharmasi, atau gaji awak brapo?"
Rozi dengan bangga menjawab " 300.000 rupiah"
Sementara terdengar suara Sudarman (PNS Depkes) Â tuan rumah ReuniÂ