Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ustaz Abdul Somad, "Vote Getter" Tangguh Prabowo

1 Agustus 2018   19:40 Diperbarui: 1 Agustus 2018   19:52 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti diberitakan Republika online Ustaz Abdul Somad (UAS) direkomendasikan sebagai bakal cawapres oleh Gerakan Nasional  Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dalam pertemuan Ijtima' Ulama dan Tokoh  Nasional, di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Ahad (29/7). Selain  UAS, GNPF Ulama merekomendasikan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan  Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri sebagai bakal cawapres untuk  mendampingi Prabowo.

Setelah mendapatkan berita tersebut segera muncul tanggapan Ustaz Abdul Somad tentang pencalonan dirinya  menjadi Cawapres  Dalam akun Instagramnya, Minggu (29/7/2018) UAS bahkan sudah mengunggah  foto kedua orang tersebut dengan disertai keterangan foto yang memberi selamat. 

Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan.   Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan  tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus  barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim.  Biarlah saya jadi  suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan  berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo.

Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin  membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau  menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu.  Fokus di pendidikan dan dakwah. Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Abdul Somad.

Luar biasa kerendahan hati UAS dan menyadari jati diri bahwa kemampuannya saat ini berdakwah dan bergerak di bidang pendidikan.   Serahkan pada ahlinya demikian ungkap UAS untuk memipin negeri ini tahun 2019-2024.  Tentu saja Ijtima' Gerakan nasional Pengawal Fatwa (GNPF) itu bukan keputusan sembarangan dikaitkan dengan kepentingan keberlangsungan Indonesia Raya di masa depan.  Munculnya nama UAS sebelumnya tidak diperkirakan namun kenyataannya terbukti inilah andalan umat Islam Indonesia untuk memimpin yang benar benar membela rakyat.

Saya melihat pencalonan UAS sebagai cawapres sebagai salah satu strategi melawan petahana.  UAS adalah Dai fenomenal dalam waktu 2 tahun  sudah mendapatkan apresiasi dari rakyat terutama umat Islam.   Kepopuleran UAS bukanlah rekayasa media sosial  namun atas kehendak Allah SWT  ditopang pula oleh kemampuan berkomunikai merakyat dalam dakwah yang mudah dimengrti.  Itulah kekuatan sosok UAS selain memang ilmu pengetahuan agama yang mumpuni..

Memperhatikan tanggapan UAS terkait namanya di calonkan cawapres saya pikir kelompok oposisi cukup cerdas.  Artinya UAS secara tidak langsung dipastikan memihak Prabowo dan pasangan.  Bisa jadi berubahnya posisi TGB dan Kapitra ke kelompok petahana menjadi pembelajaran bagi  umat Islam terkait  istiqomah dalam perjuangan.

Secara tidak langsung UAS menjadi vote getter (pengumpul suara) tangguh pada ajang Pilpres 2019. Fakta mencatat jutaan followers UAS  akan semakin bertambah dan bertambah sejalan dengan keinginan warga membuat perubahan pemerintahan.  Pemerintahan yang memihak dan melindungi ulama  serta memberikan peran yang lebih besar dalam sistem pemerintahan dalam artian ulama bukan hanya sebagai pembaca doa saja.

Salamsalaman

TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun