Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ibuku Seorang Visioner

22 Desember 2017   20:45 Diperbarui: 23 Desember 2017   07:33 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : koleksi tede

Mamak  bersikeras, Yahya harus diobati sampai sembuh, dua kaki harus di operasi. Mamak berbicara ke orang kampong Tempino :

"Ini bukan takdir, si anak bungsu Yahya akan ambo bao operasi kaki di Rumah Sakit Pertamina Bajubang Jambi"

Bada' operasi Adikku di gendong mamak kesana sini, bayangkan betapa berat kaki Yahya  di gips beton kapur.  Alhamdulillah adikku sembuh, kaki lurus bisa berjalan normal, bahkan berlari lari.  Kini Yahya  mendapat gelar Sutan Duri Hanyut bersebab rasa syukurnya ke Mamak sehingga selalu menceritakan kesetiap orang( siapapun dia teman bicara kenal atau tidak) untuk mendengarkan kisah hidup  kaki si  pengkot.

Inilah visioner Mamak jilid  3 menyelamatkan Yahya.  Coba bayangkan kalau adikku tidak di operasi, dia akan cacat selama hidup  dan tidak bisa menjadi Sarjana Pertanian, bekerja di Farmasi  apalagi beristeri.

 Episode 4

Marlisa cucung nenek tingggal dipedalaman. Anak perempuan cantik  semata wayang kakakku Syahrir dan Uni Lis.  Mamak mengantarkan Lisa ke Bogor untuk tinggal bersama Uni Husna.  Menangislah anak perempuan usia 8 tahun terpisah dengan orang tua kandung.

Selama menjadi anak Ibu Bogor,  Lisa  dididik penuh kasih sayang dalam disiplin keras oleh seorang Mantan Polwan.  Waktu berbilang tahun, SD, SMP dan SMA di Bogor hingga mendapat gelar Sarjana Hukum  Universitas Trisakti. Sempat bekerja sebentar di kantor pengacara, namun akhirnya mengikuti jejak Ibu Husna melanjutkan kuliah S2 Notariat di Universitas Indonesia.

Marlisa nan dulu menangis terisak kini menjadi seorang Notaris. Meneruskan perkerjaan Ibu Husna di kantor Notaris yang sama.  Inilah visioner Mamak Hj Kamsiah binti Sutan Mahmud jilid  4 , meng hijrahkan Lisa dari Tempino ke Tanah Jawa guna menempuh pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.  Alhamdulillah

Sumber : koleksi tede
Sumber : koleksi tede
Epilog

Subhanalllah , Itulah ibunda kami yang tidak pernah sekalipun marah.  Senyumnya adalah senyum terindah didunia. Masakan sayur tauco Mamak ter-enak sedunia.  Bagi kami anak keturunan dan cucu cicit sosok Mamak adalah tauladan kehidupan, Beliau lengkap menjadi Ibu Sejati.

Alhamdulillah Mamak tidak pikun di usia senja. Selalu mengaji dan bersedekah. Terima kasih Mak, ....... Walau Mamak telah tiada namun semangat tertanam di sukma. Doa kami teriring disetiap ibadah sebagai wujud terima kasih atas perjuangan seorang Ibu Sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun