Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasianer ini Bukan Indiana Jones

10 Agustus 2015   04:36 Diperbarui: 10 Agustus 2015   07:51 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Satu lagi Kompasianer ini membukukan tulisan-tulisannya di Kompasiana. Lebih dari itu, yang menarik, perihal PNPM-MPd. Sebuah proyek yang berkehendak menguluri atawa memperbaiki sarana-prasarana di pedesaan: makanya ada singkatan MPd.

Iskandar Zulkarnain, kerap disapa sebagai Bang IZ membuktikan bukan penulis abal-abal. Berondongan tulisannya di media warga yang dirindu dan sekaligus “dibenci” ini tak menyurutkan lelaki kelahiran Bandar Lampung yang sesungguhnya “tukang insinyur” sipil. Ia yang telah menunaikan serenteng gedung mentereng di berbagai kota besar negeri ini, toh bersedia menyingsingkan lengan baju ke daerah-daerah bak dalam setting film Indiana Jones.  

Lebak, terutama satu di antara wilayah Banten punya kisah nestapa nan nyata. Di mana pada hari pertama sebagai “orang lapangan” dari proyek yang direstui Presiden SBY, penulis mesti bermotor berboncengan dan melewati jalan-jalan bak kubangan kerbau, hutan, tanjakan tajam, dan deras hujan. Hingga untuk menghemat, sekaligus untuk mencari informasi dalam memasuki wilayah kerjanya, bermalam di rumah orang kepanjangantangannya, Ketua UPK di Cijaku, Banten Selatan.

Jalan-jembatan-gedung sekolah dibabat habis oleh Bang IZ. Niscaya. Agar orang-orang kampung yang sesungguhnya sepelemparan batu dari ibukota ini hidup dalam abad lalu ada perbaikan. Setidaknya, seperti Kisah Sanghiang yang ditulis bak “si aku” yang dibutuhkan orang-orang untuk melewatinya (baca: jembatan) tanpa risau. Meski pasca terbentang, tempat ini – diakui secara jujur – menjadi tempat pertemuan pemuda-pemudi. Ya, di atas jembatan. Duhai.

Lalu ada kisah Sekolah Berpintu Lebar. Apa itu? Tak lain sebuah perubahan bangunan sekolah yang reyot disulap menjadi sebuah gedung berpintu yang lebih manusiawi: angin bisa masuk dengan semestinya melalui pintu serta jendela. Atap kukuh, dinding putih bersih. Dan seterusnya.

Bang IZ memang piawai membuat laporan. Sehingga dalam sebuah acara “pelatihan” tentang memanfaatkan media bai pelaku PNPM, ia ungkapkan secara detail. Kenapa tak memanfaatkan media daring ini untuk kebaikan dan transparansi kepada warga yang lebih luas (baca: daerah yang dirambah program PNPM), dan seterusnya. Bahkan ini satu-satunya buku yang berisi tentang sebuah proyek “pedesaan” yang cukup utuh dengan label PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Betapa tidak. Ia menggugat apa yang sesungguhnya riskan bagi pelaksana di lapangan bila hitung-hitungannya tak ABS sebagaimana orang yang mencari untung semata. Persisnya dana yang diselewengkan. Karena di bab-bab berikut, ia menohok: Masih Perlukah lelang dipertahankan. Sampai pada tajuk yang ngablak: Gitu Aja Kok Takut, mempelesetkan guyon Gus Dur.

Namun Bang IZ bukan asal njeplak. Bukan tanpa ilmu. Percuma ia sudah mencapai tingkat Tukang Insinyur. Sehingga solusi dari pekerjaannya itu dipaparkan di halaman 124: Team Pemeliharaan PNPM-MPd, Sebuah Solusi. Bahkan ia sudah berpikir ke depan dengan masukan yang ditawarkan apabila proyek ini dilanjutkan.

Bang IZ memang tukang cerita, sehingga ada bab dengan dituliskan gaya “cermin” dan atau “cerpen” seperti yang kerap ia goreskan di Kompasiana. Ini sebuah tawaran menggelitik, kalau tak ingin disebut cerdas. Setidaknya, bila membacanya, pihak-pihak yang terkait, akan dibawa ke perenungan. Judul sejenis: Untuk ex Fasilitator yang Belum Move on. Nah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun