Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Demokrat: Jadi Kita Marah

9 Juni 2019   09:42 Diperbarui: 9 Juni 2019   09:55 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdinand Hutahaen: PD marah. foto: detik.com

Selamat para pemimpin....

Selamat tak kunjung akur

Penggalan lagu Selamat Hari Lebaran: Selamat para pemimpin/ yang diikuti oleh selamat tak kunjung akur dari penulis. Jika menilik tabayyun antara Kubu 01 -- yang disebut menang oleh KPU -- dengan Kubu 02 yang menggugat: banyak kecurangan dalam, terutama Pilpres 2019. Sehingga perlu menindaklanjuti ke MK. Meski, awalnya emoh.

Nah, terbaru ada kutipan ini, sebagai lanjutan, dari kader Partai Demokrat. Yang baru ditinggal "kedernya" Bu Ani Yudhoyono. Juga perihal pernyataan Prabowo Subianto yang dianggap kurang elok ketika pulang dari luar negeri dan bertakziah ke Cikeas, kediaman Presiden keenam SBY. 

Di mana disebut-sebut oleh Capres Kubu 02 -- notabene didukung Demokrat -- dengan pernyataannya, bahwa ia  didukung Ani sejak 2014 pencapresannya. SBY pun menyebut itu sebagai sebuah ketidakelokkan etika.

"Jadi kita marah, kenapa masukan dari kita tidak pernah didengar, dilaksanakan. Yang selalu dilaksanakan adalah masukan dari orang-orang yang selalu mengelilingi dia. Publik kan melihat jelas siapa di situ, ada Amien Rais, ada ulama-ulama yang kami anggap mereka kan dalam hal politik mungkin tidak bisalah berpolitik seperti kami, politisi," tutur Ferdinand Hutahaen, Detik (8/6).

Lebaran saja, tak membuat kedua kubu tabayyun alias rekonsiliasi. Alasannya? Macam-macam, terutama di antara para elitenya. Terutama dari Kubu 02, yang menyebut sudah ditawari banyak "keuntungan" tapi emohi, dari ucapan Dahnil Simanjuntak. Berkesan jumawa dan tahan harga. Sehingga menyinggung Jubir TKN Hasan Sadzali, "Lha, bertemu saja belum kok...."

Dengan PD merasa tak mendukung lagi Kubu 02 pasca lebaran ini, membuat orang seperti Amien Rais akan kian kreatif. Mungkin akan muncul frasa yang aneh. Mengingat ia sejak 98 merasa tokoh yang bisa memutarbalikkan keadaan. 

Sejak menjadikan Gus Dur presiden, melengserkan dan mengangat Megawati hingga kemudian berada di Kubu Prabowo yang sebelumnya disebut sebagai yang tak layak menjadi pemimpin dengan masa lalunya, saat menjadi bagian Orde Baru. Ditambah istrinya, Titiek itu anak Pak Harto. Komplet.

Jika lebaran, terutama dalam seminggu Syawal, semestinya masih bisa untuk bertabayyun, mestinya Kubu Paslon 02 takkan ditinggalkan oleh PD atau PAN yang mengindikasikan akan merapat ke Kubu 01. Para pemimpin, lebaran ini gunakan saja sebagai sebuah rekonsiliasi.

***   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun