Cerita Minggu Pagi 70
Beres dari mengepak buku dan tas kututup resletingnya, aku berpamitan kepada Indri. Sepatu sandal kubereskan, kumasuki kaki kiriku. Slep.
"Mau ke mana?"
"Ke Subang."
Ia langsung mengangkat dagunya.
"Itu bisa. Kemarin ke Bandung kok nggak bisa?" tanyanya, datar.
Deg. Kaget juga. Namun aku segera menghela nafas dalam-dalam. Aku mesti berangkat. Ini bagian dari pekerjaanku. Dari situ akan kubayarkan kontrakan bulan ini. Bulanan.
Aku berbalik badan, dan meninggalkan rumah itu. Dengan seisinya, Indri termasuk.
"Mau ke mana, Om?" Tanya tukang ojek yang kukenal.
"Subang."
"Kita ke mana?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!