Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Puisi Sederhana Sang Syantrie

11 November 2016   03:09 Diperbarui: 11 November 2016   04:07 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku antoligi puisi Syantrie Aliefya (dok pri)

Riwayat semesta kerasulan

Di sini Belahan dengan B besar. Jelas apa yang ingin disampaikan kepada lelakipilihanyang bisa aktual sepanjang zaman pemberiabadiketeladanantermasuk dalam ingar-bingar di negeri ini dalam kekinian. Penyair dengan penampilan santun ini seperti ingin meneladani secara total pada Sang Belahan, kerasulannya.   

Alumni Pondok Pesantren Darul Hidayah Bandung dan jebolan Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Penerangan Universitas Pajajaran Bandung ini tak mencoba mendobrak dengan frasa yang aneh-aneh. Baginya, menemukan kata sederhana dan bisa mendekatkan kepada Sang Ilahi adalah sebuah upaya akan kecintaan dan keimanannya yang terus mengalir. Sehingga puisinya berjumlah entah berapa ratus seperti sungai yang jernih dan mengalir tanpa bisa dibendungnya. Syantrie kadang seperti tidak mencari kata dan kanal untuk menggulirkan kata-kata dalam larik-lariknya. Sudah dengan sendirinya merambah ke dataran di bawahnya, bahkan ketika tentang bumi kelahirannya:

Ya Robbi

begitu berlimpah Engkau memberi

rupa kekayaan alam negeri pertiwi   

Sejauh yang terbahasakan dalam puisi-puisinya, ia seorang penggubah yang mencari pegangan dalam kedalaman Kitab Suci yang dijadikan pegangan. Ia, tentu, masih dapat diminta untuk mewujudkan dalam upayanya sebagai seorang penggubah, nanti kelak. Puisi-puisi yang berjiwa. Yang terus untuk merapatkan hatinya, untuk meraih cintaNya.

***

Judul                : Engkaulah Belahan

Penulis             : Syantrie Aliefya

Penerbit          : Peniti Media, November 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun