Mohon tunggu...
Thalita UlimaFarah
Thalita UlimaFarah Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Aktif Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seorang mahasiswa Aktif dari prodi Seni Musik UNNES, dan saya juga gemar sekali dan mempunyai kelebihan dalam bermain alat musik seperti biola dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Terobosan Terbaru: Bagaimana Musik Membuktikan Pengaruh Hebatnya pada Kecerdasan Anak"

16 Desember 2023   17:12 Diperbarui: 16 Desember 2023   17:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semakin banyak orang tua dan pendidik yang menyadari pentingnya pembelajaran musik anak usia dini untuk memberikan pengalaman pendidikan yang holistik dan mendorong perkembangan anak.Musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi kunci pengembangan potensi kreatif, kognitif, dan sosial anak sejak dini. Pembelajaran Seni Membuat Musik untuk Anak Usia Dini (PAUD), dapat dikemas dengan contoh kegiatan membuat musik untuk anak.

Tujuan dalam musik meliputi pemahaman dan pengulangan pola, pengenalan konsep dan urutan, pemahaman dan penghitungan angka, pendengaran dan pembedaan suara, serta pemahaman instruksi verbal. Membuat dan mendengarkan musik merupakan kegiatan yang sangat digemari anak-anak. Hampir semua anak dapat dengan mudah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kita sering melihat anak-anak yang menghentikan aktivitasnya sejenak dan berkonsentrasi pada TV hanya karena ada lagu yang diputar di TV. Beberapa anak dengan senang hati menyanyikan lagu-lagu yang sering mereka dengar saat makan, mandi, tidur, atau bermain. Bagi anak, musik dapat menciptakan rasa kebersamaan dan kegembiraan.

Musik bukan sekadar melodi yang enak didengar. Penelitian terkini semakin menegaskan bahwa pembelajaran musik sejak dini memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) anak. Namun, dampak positif pembelajaran musik tidak hanya terbatas pada peningkatan IQ. Pembelajaran musik juga ditemukan dapat memperkaya Kecerdasan Emosional anak. Melalui pengalaman musik, anak-anak belajar mengenali dan mengelola emosi, meningkatkan kemampuan berempati, dan memperkuat keterampilan komunikasi interpersonal.

Beberapa lembaga pendidikan dan pusat kegiatan anak di seluruh dunia kini menawarkan program khusus khusus untuk anak kecil. Little Harmony, salah satu pusat pembelajaran musik terkemuka di Kota, telah berhasil mengembangkan pendekatan pembelajaran musik yang inovatif dan menyenangkan untuk anak kecil. Dengan menghadirkan unsur ceria dalam pembelajaran dengan menyediakan berbagai aktivitas interaktif seperti menyanyi, gerak tubuh, dan memainkan alat musik sederhana. Program tersebut meliputi pengenalan instrumen, melodi, dan ritme, serta interaksi sosial, pengembangan keterampilan motorik, dan pengembangan keterampilan berbahasa. Penelitian para pakar pendidikan dari seluruh dunia menunjukkan bahwa paparan musik sejak dini membantu perkembangan otak anak. Musik merangsang berbagai area otak, termasuk area yang berhubungan dengan pemahaman bahasa, kesadaran spasial, dan keterampilan matematika. Partisipasi aktif dalam pembelajaran musik, seperti memainkan alat musik atau bernyanyi, terbukti meningkatkan kemampuan anak dalam memahami konsep yang kompleks.

Harmoni Kecil dan lembaga sejenisnya percaya bahwa melalui pendekatan yang menyenangkan dan kreatif, anak-anak dapat membangun dasar yang kuat untuk mencintai dan memahami seni musik. Dengan semakin banyaknya kesadaran akan pentingnya pembelajaran musik pada usia dini, diharapkan anak-anak masa depan dapat tumbuh berkembang dalam suasana yang kreatif dan harmonis, membawa dampak positif pada kehidupan mereka secara keseluruhan.

Salah satu orang tua yang memiliki anak yang mengikuti program ini, Ibu Ani, menyatakan, "Saya sangat senang melihat perkembangan anak saya setelah mengikuti program ini. Mereka tidak hanya belajar tentang musik tetapi juga belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan mengekspresikan diri dengan lebih baik. Pendekatan yang menyeluruh terhadap pembelajaran musik pada usia dini, yang mencakup interaksi sosial, kolaborasi dalam kelompok, dan interpretasi ekspresif, membantu membentuk landasan yang kokoh untuk pengembangan EQ anak-anak. Aktivitas seperti bermain alat musik bersama atau mengikuti sesi musik kelompok dapat memperkuat kemampuan anak untuk bekerja dalam tim dan membangun hubungan sosial yang sehat.


Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.

"Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur seperti klasik, bukan nada-nada "miring"," kata Indah Renata M.Si, seorang psikolog, kepada ANTARA, di Jayapura, Selasa.

"Anak yang banyak mendengarkan musik juga memiliki tingkat kedisiplinan yang lebih baik dibandingkan anak yang sedikit mendengarkan music", ujarnya. "Pada umumnya dasar musik klasik berasal dari irama denyut nadi manusia, sehingga berperan penting dalam perkembangan otak, jiwa, kepribadian, bahkan raga," jelasnya. Menurutnya, musik klasik yang struktur suaranya berfluktuasi antara nada tinggi dan rendah, merangsang kuadran C otak. Pada usia 4 tahun, kuadran B dan C otak anak berkembang hingga 80 derajat melalui musik.

 "Musik mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Musik terdiri dari tiga bagian penting: ketukan, ritme, dan harmoni.

 "Irama mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, dan harmoni mempengaruhi jiwa," kata Indah. Musik merangsang berbagai indera dan dianggap membantu anak-anak belajar dan meningkatkan keterampilan bahasa mereka. Musik juga meningkatkan keterampilan mendengarkan, membaca dan menulis serta meningkatkan kelancaran dan komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun