Mohon tunggu...
Teuku Narjul Kiram
Teuku Narjul Kiram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Hobi: Fotografi, Menulis, dan Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salamah bin Al-Akwa: Prajurit Infanteri yang Gagah Berani

23 Juni 2023   23:18 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:21 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salamah merupakan pemanah ulung bangsa Arab yang tidak banyak jumlahnya. Ia juga termasuk petarung yang gagah berani, disamping memiliki sifat murah hati dan gemar berbuat kebaikan. Salamah bin Al-Akwa termasuk tokoh Baiat Ridhwan. Pada tahun 6 H, ketika Rasulullah bersama para sahabat berangkat dari Madinah dengan tujuan berziarah ke Kakbah dan dihalangi oleh kaum Quraisy, Rasulullah mengutus Utsman bin Affan untuk menyampaikan kepada mereka bahwa tujuan perjalanan hanyalah niat untuk ziarah bukan niat berperang. 

Saat menunggu kedatangan Usman bin Affan, tersiar berita bahwa ia telah dibunuh oleh  kaum Quraisy. Rasulullah SAW lalu duduk dibawah sebatang pohon menerima baiat dari sahabatnya seorang demi seorang untuk siap mati. Berkaitan dengan kisah ini, Salamah menuturkan, "Aku berbaiat kepada Rasulullah dibawah pohon untuk siap mati, namun aku menyingkir.

Ketika yang berbaiat tinggal sedikit. Rasulullah bertanya, "Wahai Salamah, mengapa engkau tidak berbaiat?" 

"Aku telah berbaiat, Wahai Rasulullah"

'Ulangilah kembali'

Maka aku mengulangi baiat tersebut

Salamah terkenal sebagai prajurit infanteri. Ia jago dalam memanah dan melemparkan tombak. Strategi perang yang ia terapkan hampir sama  dengan strategi perang gerilya yang kita kenal sekarang ini. Jika musuh datang menyerang, ia menarik pasukannya mundur ke belakang. Tetapi, bila mereka kembali atau berhenti untuk beristirahat, ia menyerang mereka tanpa ampun.

Dengan siasat seperti ini ia seorang diri mampu menghalau kekuatan yang menyerang pinggiran Madinah di bawah pimpinan Uyainah bin Hishn Al-Fazari dalam suatu peperangan yang disebut perang Dzu Qarad. la pergi membuntuti mereka seorang diri. lalu memerangi dan menghalau mereka dari Madinah, hingga akhirnya Nabi menyusul dengan membawa bala bantuan yang terdiri dari sejumlah sahabat. Pada hari itulah Rasulullah menyatakan kepada para sahabatnya. "Prajurit pejalan kaki kita yang terbaik ialah "Salamah bin Al-Akwa"

Tidak pernah Salamah berhati kesal dan merasa kecewa kecuali ketika saudaranya yang bernama Amir bin Al-Akwa' gugur dalam Perang Khaibar.  Dalam peperangan itu Amir memukulkan pedangnya kepada salah seorang musyrik. Namun,pedang yang digenggamnya itu mental dan terbalik hingga menghujam ke ubun-ubunnya yang menyebabkan kematiannya.Beberapa orang Islam berkata,"Kasihan Amir, Ia terhalang mendapatkan kesyahidan." 

Ketika itulah Salamah merasa sangat kecewa. Ia menyangka seperti sangkaan sahabat sahabatnya bahwa saudaranya itu tidak mendapatkan pahala berjihad dan kesyahidan karena ia telah bunuh diri tanpa sengaja. Namun, Rasul yang pengasih itu segera mendudukkan perkara di tempat ketika Salamah datang kepadanya dan bertanya, "Wahai Rasulullah, betulkah pahala Amir gugur?" Rasulullah menjawab, "Ia gugur bagai mujahid dan ia mendapatkan dua pahala. Ia sekarang sedang berenang di sungai-sungai surga."

Ketika Utsman dibunuh, pejuang yang perkasa ini merasa bahwa api fitnah telah menyulut kaum muslimin. Salamah adalah seorang yang telah menghabiskan usianya untuk berjuang dengan saudara seagamanya. Benar, seorang tokoh yang telah mendapat pujian dari Rasulullah tentang keahliannya dalam memerangi orang-orang musyrik tidaklah pada tempatnya menggunakan keahliannya itu untuk membunuh orang beriman. Itulah sebabnya ia mengemasi barang-barangnya lalu meninggalkan Madinah dan berangkat menuju Rabdah, yaitu kampung yang dipilih oleh Abu Dzar dulu sebagai tempat hijrah hingga akhir hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun