Mohon tunggu...
Teuku Azhar Ibrahim
Teuku Azhar Ibrahim Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Program Manager FDP

Lahir di Sigli Aceh, Menyelesaikan study bidang Filsafat di Univ. Al Azhar Cairo. Sempat Menetap Di Melbourne dan berkunjung ke beberapa negara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Logika Tukang dalam Menentukan Calon Legislatif

5 Maret 2024   07:28 Diperbarui: 5 Maret 2024   07:28 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pengakuan tukang, ia bisa mendapatkan antara 1.5 juta rupiah hingga 2 juta setiap pesta demokrasi, dan itu benar-benar sebuah pesta. Fenomena ini baru dari sisi tukang bangunan, bagainama dengan  kelompok kerja lain tentu punya jaringan tersendiri. Maka seorang caleg untuk bisa mendapatkan kursi tidak cukup lagi dengan sekedar sembako di menjelang hari H. tapi perlu pundi-pundi tebal dan berisi penuh. Fakta menunjukan Plutokrasi sedang berjalan di Indonesia, dan itu nampak bagaimana para birokrat dan dan politisi menjalankan roda pemerintah dan mengendalikan ideolog kebangsaan. Selama dapat mendatangkan keuntungan personal semua akan dilakukan, walau negara dan bangsa sudah terjerat dalam kekuatan asing yang sudah menanam modal di pada masa pemilihan umum terutama di level atas, penampakan demokrasi dalam bayang-bayang dinasti adalah sebuah perjalanan panjang, perangkat hokum menjadi alat kekuasaan.

Penutup

Hancur sebuah bangsa melewati sebuah proses dan kerjasama rakyat dan penguasa untuk menghancurkan  bangsa lewat proses politik kotor yang sama-sama fokus pada kepentingan pribadi. Dan hal ini sulit dihentikan bila guru bangsa yaitu para intelektual dan tokoh agama terlibat dalam konspirasi plutokrasi.  Berharap pada tahun pesta demokrasi 2024 ada kesadaran bangsa untuk bersama menciptakan perubahan untuk menyelamatkan bangsa. Setiap orang punya kesadaran kebangsaan, dan tokoh intelektual dan agama melibatkan diri untuk mencerahkan bangsa dari segala kalangan sesuai kemampuan Komunikasi politiknya pada partisipan demokrasi. Peran tukang dalam irasional voter adalah sebuah fenomena gunung dalam perjalanan demokrasi Indonesia, persoalan serupa terjadi banyak juga di luar dunia tukang, saatnya untuk berhenti dan menghentikan


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun