Ketika berbicara tentang Circuit of The Americas (COTA) di Austin, Texas, satu nama yang langsung terlintas di benak para penggemar MotoGP adalah Marc Mrquez. Pembalap asal Spanyol ini bukan hanya dikenal karena gaya balapnya yang agresif dan spektakuler, tetapi juga karena dominasinya yang luar biasa di sirkuit yang satu ini. Tidak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai "King of COTA" atau Raja Austin.
Sejarah Kemenangan Gemilang
COTA mulai masuk kalender MotoGP pada tahun 2013, dan sejak itu Marc Mrquez langsung mencetak sejarah. Ia memenangi tujuh balapan berturut-turut di COTA dari 2013 hingga 2019. Itu artinya, selama tujuh tahun berturut-turut, tidak ada satu pun pembalap yang mampu mengalahkannya di sirkuit ini. Dominasi ini bukan hanya soal menang, tapi juga soal bagaimana ia mengendalikan jalannya balapan dari awal sampai akhir---sering kali start dari pole position dan memimpin tanpa tersentuh.
Sirkuit COTA sendiri memiliki karakter yang cukup teknis: panjang lintasan mencapai 5,5 kilometer dengan 20 tikungan yang menggabungkan lintasan cepat dan tikungan lambat. Layout ini sangat cocok dengan gaya balap Mrquez yang lincah, penuh kalkulasi ekstrem saat pengereman, serta manuver berani saat cornering.
Kenapa Mrquez Sangat Kuat di COTA?
Ada beberapa faktor yang membuat Mrquez begitu dominan di COTA:
Adaptasi Sirkuit yang Cepat
Mrquez punya kemampuan luar biasa dalam mempelajari sirkuit dan langsung menemukan titik braking dan racing line terbaik. Di COTA, ia terlihat seperti menyatu dengan aspal.Gaya Balap Ekstrem
Sirkuit ini menuntut pembalap untuk berani. Mrquez tidak hanya berani---ia nekat dalam batas terkalkulasi. Banyak momen di mana ia hampir kehilangan kendali, tapi justru itulah yang membuatnya unggul.Rekor dan Mentalitas Juara
Setelah memenangi beberapa balapan awal di COTA, Mrquez membangun "aura tak terkalahkan" yang tidak hanya mempengaruhi dirinya, tapi juga lawan-lawannya. Ketika Mrquez berada di grid depan di COTA, sebagian besar pembalap lain sudah pasrah hanya memperebutkan posisi kedua.
Sempat Terhenti, Tapi Tetap Menakutkan