Sebelum terjun ke film layar lebar ini, GJLS juga sempat merilis film pendek berjudul "Kuyup" di YouTube pada 2020. Kedua film ini -- GJLS dan Kuyup mengusung genre yang oleh para pemerannya disebut sebagai "scientific comedy". Genre baru yang baru ditemukannya. Prinsipnya, berkomedilah seperti science.
Film humor yang diklaim dalam penyajiannya memiliki formula pasti, seperti halnya ilmu eksakta. Mau tidak mau, para pemeran ternama di film ini seperti Bucek, Nadya Arina, Reynavenzka Deyandra, dan Luna Maya, ikut absurd. Meski awalnya susah serius karena selalu tertawa melihat aksi konyol trio komedian itu.
Produser eksekutif dari Amadeus Sinemagna, Indra Yudhistira, mengatakan dirinya antusia film ini bakal mampu menghibur masyarakat Indonesia. Terlebih film ini bukan sekadar lucu, tapi juga punya kedalaman soal keluarga.
Lewat gaya khas GJLS yang absurd, ia ingin mengajak penonton untuk berdamai dengan hidup yang tidak selalu jelas, namun tetap bisa tertawa bersama orang-orang terdekat. "Semoga saat tayang nanti, siapapun yang nonton bisa tertawa lepas bersama dan pulang dengan hati yang terhibur," ucapnya.
Monty Tiwa menambahkan, bekerja dengan GJLS adalah pengalaman yang tidak pernah serius, tapi bermakna. Film ini merefleksikan kejujuran namun disampaikan dengan cara menyenangkan dan hangat.
"Karena hidup udah cukup bikin pusing, film ini bisa jadi tempat pelarian yang paling waras. Kalian bisa ketawa, bisa relate, dan yang paling penting, bisa ngerasa ditemani. Karena di balik kekonyolan film ini, ada cerita keluarga yang ngena banget," kata Rigen Rakelna, mewakili trio GJLS, yang memberikan alasan kuat mengapa film ini wajib ditonton.
Menariknya, film ini juga menampilkan berbagai kameo seperti Maxime Bouttier dan Umay Shahab, yang turut memperkuat unsur komedinya. Di sini, potongan adegan bloopers juga ditampilkan. Tidak hanya sekali, tapi berulang. Penonton bukannya kesal, tapi justru terhibur dan mengundang gelak tawa.
Cast pendukung seperti Reynavenzka Retno Ayu, Ence Bagus, Davi Sumbing, Benedictus Siregar, David Nurbianto, Ryan Balita, Ebel Cobra, dan Adi Sudirja, yang sebagian besar komika, semakin menyuguhkan tontonan segar dalam film ini.
Indra Yudhistira selalu eksekutif produser di film ini dikenal sebagai sosok penting dalam kemunculan Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) di televisi tanah air. Karena itu, Rispo berharap GJLS bisa sukses seperti halnya film Warkop, atau film Jumbo yang disutradarai Ryan Adriandhy juara 1 SUCI session 1 atau Agak Laen film besutan Ernest Prakasa yang juga jebolan SUCI.
Film ini menggambarkan dinamika tiga bersaudara, Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir, yang sama-sama absurd, egois, dan tidak bisa diandalkan, tapi bisa jadi kompak demi misi mulia: menggagalkan pernikahan sang ayah.