Mohon tunggu...
Cika Tesazabalia
Cika Tesazabalia Mohon Tunggu... Guru - Panggil saja cika

Masih belajar, banyak kurangnya. Dibaca ya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

#Chapter 1- PPG PRAJAB 2022 (Jawaban dan Harapan)

7 Juni 2022   07:57 Diperbarui: 7 Juni 2022   08:02 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Aplikasi Canva

Dikeluarkannya SK P3K pertanda harapan dari sebagaian orang-orang yang doanya sudah didengar Tuhan, usahannya sudah berbuah menghasilkan manis yang tidak bisa ditelan, namun bisa dirasakan begitu nikmatnya hasil dari sebuah perjuangan. Menjadi pertanda baik, awal dari harapan dan mimpi yang selama ini dinantikan. 

Bukankah ini adalah harapan kita semua? Harapan bahwa guru juga ingin dihargai, bukan dengan uang, tapi dengan pengakuan. Terimakasih kepada pemerintah yang telah mengadakan seleksi P3K. Sungguh dari sekian berita yang ditayangkan banyak sekali kabar bahagia yang didapat. Kabar yang indah didengar sebab pengabdiannya sudah diresmikan oleh negara walaupun hanya dengan perjanjian kerja tapi percayalah karena dengan itu kita merasa dihargai. 

Mengabdi dengan sepenuh hati tiada henti, tanpa mengharap banyak imbalan yang diberikan, hanya seucap doa dan harapan supaya Pendidikan lebih maju kedepan, menghasilkan para generasi muda yang cemerlang.

Dari semua banyak orang ternyata kita semua adalah orang-orang yang terpilih. Ada yang terpilih lolos menjadi P3K dan menjadi ASN, ada yang masih berjuang pada tahap 3 kemudian, ada yang masih mengejar masa pengabdian, ada yang berharap cepat dapat dapodik, ada yang diam-diam namun berusaha mencoba banyak hal, ada yang masih menengadah meminta jawaban dari tangan-tangan yang penuh harapan, ada yang masih tersenyum padahal tidak tahu akan seperti apa di masa depan nanti.

Selamat kepada semua pendidik yang telah lolos dan resmi menjadi ASN. Usaha yang selama ini dikejar, sudah sampai. 

Diluar dari itu ternyata masih banyak juga yang tidak tahu arahnya akan kemana.

Terlalu khawatir sampai lupa bahwa jalan itu panjang, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk tersenyum lebar menatap mimpi yang sudah dirancang, tapi namanya juga manusia kadang kita lupa caranya untuk terus berjuang, lalu kita menyerah, mundur, kemudian pantang untuk terus maju ke depan dan kalah.

Tidak, kita adalah sekumpulan manusia yang tidak diciptakan untuk kalah, kita diciptakan untuk menang. 

Terus berjalan, maju kedepan, demi sebuah Pendidikan. 

Tidak apa kalau honorer memang dihapuskan, mudah-mudahan ikhlas. Karena bukankah itu adalah sebuah kebijakan yang sudah dipikirkan matang oleh pemerintah? Tapi........ tidakkah berpikir lagi bagaimana nasib para mahasiswa yang tersentuh hatinya untuk menjadi guru namun tergoyahkan ditengah jalan? Bagaimana nasib para freshgraduate yang bergelar S.Pd. kemudian ingin mengabdi tapi tidak bisa, ingin mengikuti beberapa seleksi yang diadakan oleh pemerintah pun tidak bisa sebab honorer sudah dihapuskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun