Generasi Z (atau yang lahir sekitar 1997-2012) sedang memasuki dunia kerja dengan penuh harapan dan cita-cita. Mereka tumbuh di era digital yang serba cepat dan sering punya ekspektasi tinggi mengenai gaji, karier, kebebasan finansial, hingga impian memiliki rumah sendiri.Â
Namun, saat mulai bekerja dan menghadapi kenyataan dunia profesional, banyak dari mereka yang terkejut dengan perbedaan antara impian dan kenyataan yang ada di lapangan.
Harapan Gen Z: Gaji Ideal dan Rumah Impian
Salah satu harapan terbesar yang dimiliki oleh Generasi Z adalah stabilitas finansial dan kesempatan untuk membeli rumah impian.Â
Banyak dari mereka yang melihat rekan-rekan mereka yang lebih tua sudah memiliki rumah atau setidaknya sedang dalam proses membeli.Â
Keinginan ini semakin dipicu dengan banyaknya informasi tentang cara mudah memiliki rumah yang banyak tersebar di media sosial.
Namun, kenyataannya? Gaji yang mereka terima sebagai pekerja baru sering kali tidak cukup untuk mewujudkan impian tersebut, terutama jika mereka hanya mengandalkan gaji UMR (Upah Minimum Regional) yang jauh dari cukup untuk menabung secara signifikan.Â
Pada banyak kasus, meskipun sudah bekerja dengan keras dan tekun, kebutuhan hidup di kota besar yang terus meningkat (termasuk biaya sewa rumah dan kebutuhan sehari-hari) seringkali menghalangi mereka mencapai tujuan tersebut.
Realita Dunia Kerja: UMR dan Tantangan Finansial
Meskipun Gen Z memiliki semangat yang tinggi, kenyataan dunia kerja sering kali tidak seindah harapan mereka.Â
Banyak pekerja muda yang harus berjuang keras untuk menyesuaikan penghasilan mereka dengan biaya hidup yang terus melonjak, terutama di kota besar.Â