Bagi banyak anak muda yang baru mulai menapaki dunia kerja, ide menyiapkan dana pensiun terasa seperti sesuatu yang jauh dan sulit dijangkau.
Apalagi bagi mereka yang hidup di tengah tekanan sebagai generasi sandwich, yang harus menanggung beban finansial untuk keluarga dan masa depan sendiri sekaligus.
Pikiran tentang pensiun dan tabungan masa tua masih kalah prioritas dibanding kebutuhan harian, cicilan barang, sekolah adik, dan berbagai tanggung jawab lain yang terasa begitu mendesak.
Di usia 20-30an, saat karir baru mulai berkembang dan penghasilan belum stabil, wacana dana pensiun biasanya hanya jadi angan-angan. Banyak yang merasa bahwa urusan pensiun bisa ditunda nanti, ketika sudah lebih mapan dan punya penghasilan tetap. Namun, meski terasa berat dan kompleks, menyiapkan dana pensiun sejak dini sebenarnya sangat penting.
Layaknya peribahasa “sedia payung sebelum hujan,” langkah kecil yang dilakukan sekarang dapat meringankan beban besar di masa depan.
Generasi Sandwich dan Tantangan Menyiapkan Dana Pensiun
Generasi sandwich adalah mereka yang berada di tengah, menanggung dua beban sekaligus: membantu orang tua yang sudah mulai lanjut usia dan tetap mempersiapkan kehidupan mereka sendiri serta keluarga kecilnya.
Realita ini membuat banyak dari mereka sulit punya ruang finansial yang cukup untuk memikirkan masa pensiun. Penghasilan yang masuk harus dibagi untuk berbagai kebutuhan mendesak seperti biaya pengobatan orang tua, pendidikan anak, dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Kondisi ini sering kali membuat menabung atau investasi untuk masa depan tampak seperti kemewahan yang sulit dicapai. Prioritas utamanya adalah bertahan dan memenuhi kebutuhan yang ada, bukan untuk menyiapkan sesuatu yang masih sangat jauh.
Padahal, semakin lama menunda menyiapkan dana pensiun, semakin berat tantangan keuangan yang akan dihadapi di masa tua nanti.