Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Content Creator Menjadi Penyelamat Saat Menganggur

15 Mei 2025   21:00 Diperbarui: 16 Mei 2025   04:35 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Menganggur bukan berarti berhenti berkarya. Jika pintu belum terbuka, bangunlah panggungmu sendiri dan biarkan dunia menyaksikan kamu tumbuh.”

Di tengah persaingan kerja yang semakin ketat, banyak lulusan baru maupun profesional muda mendapati diri mereka terjebak dalam masa tunggu yang panjang. 

Mengirim ratusan lamaran, mengikuti berbagai tes rekrutmen, tetapi belum juga mendapat kepastian. 

Di masa seperti itu, content creator hadir bukan sekadar sebagai pelarian, tapi sebagai bentuk perlawanan terhadap stagnasi.

Menjadi content creator bukan lagi sekadar “iseng-iseng upload.” Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram memberi ruang yang luas untuk berekspresi, membangun portofolio digital, bahkan membuka pintu rezeki dari audiens yang terhubung secara organik. 

Bagi mereka yang sedang menganggur, aktivitas ini bisa menjadi jembatan penting untuk kembali bergerak, belajar, dan membangun nilai diri.

Dari Kosong Jadi Berkarya: Kreativitas sebagai Modal Awal

Saat seseorang menganggur, ada dua kemungkinan: merasa kalah atau memilih untuk terus melangkah. 

Di era digital, banyak yang memilih opsi kedua dengan memanfaatkan waktu luang untuk membuat konten

Tak harus memiliki kamera mahal atau studio profesional, cukup dengan ponsel dan ide yang otentik, seseorang sudah bisa memulai. 

Dari konten edukatif, tutorial, hingga cerita keseharian, semuanya bisa menjadi sarana untuk menyuarakan perspektif dan menarik perhatian audiens.

Lebih dari sekadar eksistensi, konten yang dihasilkan bisa memperlihatkan skill nyata: kemampuan berbicara di depan kamera, menyusun narasi, mengedit video, hingga membangun komunitas online. 

Semua itu adalah skill yang relevan di pasar kerja saat ini, terutama di bidang komunikasi, pemasaran digital, atau industri kreatif. 

Bahkan jika tak langsung menghasilkan uang, menjadi content creator tetap memberi nilai tambah dalam portofolio seseorang.

Tidak sedikit juga perusahaan yang kini merekrut bukan dari ijazah semata, tapi dari jejak digital yang menunjukkan kemampuan seseorang dalam menyampaikan ide, berinteraksi dengan publik, atau menyelesaikan proyek kreatif. 

Maka, aktivitas ini bukan sekadar hobi, tapi investasi jangka panjang bagi yang ingin tetap relevan.

Membangun Nilai Diri, Menjemput Peluang

Salah satu tantangan terbesar dari masa menganggur adalah kehilangan rasa percaya diri. 

Namun ketika seseorang tetap berkarya, membangun audiens kecil, atau mendapat feedback positif dari penonton, perlahan kepercayaan itu kembali. 

Content creation bukan hanya soal viral atau tidak, tapi tentang bagaimana seseorang bisa membangun narasi bahwa dirinya tetap bernilai meski belum memiliki pekerjaan tetap.

Menjadi content creator juga memberi ruang untuk eksplorasi. Banyak yang awalnya membuat video hanya untuk mengisi waktu, tapi akhirnya menemukan passion baru di dunia visual, jurnalistik warga, atau edukasi digital. 

Bahkan beberapa di antaranya beralih menjadi freelancer, membuka jasa sendiri, atau diundang bekerja sama dengan brand dan lembaga profesional.

Kuncinya adalah konsistensi dan niat untuk berkembang. 

Ketika seseorang terus memperbaiki kualitas konten, belajar dari insight, dan membangun relasi digital yang sehat, peluang akan datang dari arah yang tak disangka. 

Tak jarang pula content creator akhirnya ditawari pekerjaan formal karena dianggap memiliki keunikan dan keahlian yang nyata.

“Menganggur bukan berarti berhenti berkarya. Jika pintu belum terbuka, bangunlah panggungmu sendiri—dan biarkan dunia menyaksikan kamu tumbuh.”

Kalau kamu ingin tambahkan pengalaman pribadi atau data ringan soal tren content creator di Indonesia, tinggal beri tahu saja ya. Bisa bantu poles juga untuk gaya khasmu di Kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun