Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kalau SEO Itu Ibarat Organ Manusia, Inilah Bagian Pentingnya!

8 Mei 2025   08:17 Diperbarui: 8 Mei 2025   08:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menulis SEO (Sumber: Unsplash)

SEO sering kali dianggap rumit dan teknis, padahal sebenarnya prinsip dasarnya bisa dianalogikan dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah tubuh manusia.

Setiap bagian tubuh punya fungsi penting, dan bekerja sama agar manusia bisa hidup dan bergerak dengan baik. Begitu juga dengan SEO.

SEO tidak bisa hanya bergantung pada satu strategi saja. Tidak cukup hanya mengisi kata kunci atau membuat konten viral.

Semua bagian harus saling mendukung untuk menciptakan website yang sehat, kuat, dan berdaya saing di halaman pencarian.

Nah, kalau SEO adalah tubuh manusia, inilah organ-organ pentingnya.

Organ Tubuh dalam Dunia SEO

1. Otak = Riset Keyword

Otak berfungsi mengarahkan semua aktivitas tubuh, seperti halnya riset keyword dalam SEO. Tanpa strategi yang tepat dalam memilih kata kunci, semua upaya SEO bisa berjalan tanpa arah. 

Riset keyword membantu memahami apa yang dicari audiens, sehingga konten yang dibuat relevan dan memiliki peluang lebih besar untuk ditemukan.

2. Mulut = Konten

Mulut menyampaikan apa yang dipikirkan oleh otak.

Dalam SEO, ini adalah bagian konten. Konten menjadi cara menyampaikan informasi kepada pembaca dan mesin pencari.

Konten yang baik adalah yang jujur, bernutrisi (bermanfaat), dan mampu menjawab kebutuhan audiens.

3. Tulang = Struktur Website

Tulang menopang tubuh agar tetap tegak. Dalam konteks SEO, ini adalah struktur website.

Navigasi yang jelas, pengelompokan konten yang rapi, serta URL yang logis akan membantu pengguna dan mesin pencari menelusuri situs dengan mudah.

Struktur yang buruk sama saja seperti tubuh yang bungkuk: sulit bergerak dan tidak efisien.

4. Jantung = Technical SEO

Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Begitu pula technical SEO yang memastikan website bisa diakses dengan cepat, aman, dan mudah diindeks oleh mesin pencari.

Tanpa jantung yang sehat, tubuh akan lemas. Tanpa technical SEO yang kuat, situs bisa lambat, error, atau bahkan tidak muncul sama sekali di hasil pencarian.

5. Otot = Backlink

Otot membuat tubuh bisa bergerak dan kuat. Backlink bekerja seperti itu. Memberi kekuatan pada situs untuk bersaing dan membangun otoritas.

Semakin banyak otot yang sehat (backlink berkualitas), semakin kuat situs untuk naik peringkat di mesin pencari.

6. Kulit = User Experience (UX)

Kulit adalah bagian yang langsung terlihat dan dirasakan oleh orang lain. UX bekerja sebagai "kesan pertama" dari sebuah situs.

Tampilan yang menarik, kecepatan loading, mobile-friendly, dan kemudahan navigasi adalah faktor-faktor yang memengaruhi apakah pengunjung akan bertahan atau pergi.

Tubuh yang Seimbang, SEO yang Sukses

Bayangkan kalau tubuh hanya punya otak tapi tidak punya mulut, atau punya otot tapi jantungnya lemah. Tidak mungkin bisa bergerak optimal, bukan?

Begitu juga dengan SEO. Fokus pada satu aspek saja tanpa memperhatikan yang lain hanya akan menghasilkan kinerja yang timpang.

Untuk hasil SEO yang maksimal, semua komponen harus diperhatikan secara seimbang. Mulai dari strategi awal (keyword), produksi konten, pengaturan teknis, hingga pengalaman pengguna. SEO bukan sprint, tapi maraton.

Tubuh harus dijaga agar tetap prima sepanjang perjalanan.

Jadi, sebelum hanya fokus ke satu "organ", yuk evaluasi kembali: apakah SEO kamu sudah bekerja sebagai satu tubuh yang utuh?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun