Padahal, tidak mendapatkan panggilan kerja bukan berarti tidak kompeten.Â
Ada banyak faktor lain yang memengaruhi proses rekrutmen: jumlah pelamar, kebutuhan perusahaan, sistem ATS (Applicant Tracking System), hingga keberuntungan waktu.
Di sisi lain, media sosial juga memperbesar tekanan tersebut.Â
Saat linimasa penuh dengan unggahan teman yang baru bekerja, foto ID card kantor, atau perayaan "first salary", mereka yang belum bekerja bisa merasa tertinggal.
Rasa iri dan minder pun menjadi hal yang sulit dihindari, walaupun tidak diungkapkan secara langsung.
Bertahan di Tengah Ketidakpastian
Meski dihadapkan dengan ketidakpastian, banyak anak muda tetap mencoba untuk bertahan.Â
Kita terus mengembangkan diri, mengikuti pelatihan daring, membangun portofolio, bahkan mulai menjajaki pekerjaan lepas atau magang demi menambah pengalaman.
Hal-hal kecil ini menjadi upaya untuk tetap bergerak di tengah kondisi yang stagnan.
Penting untuk diingat bahwa perjalanan karier bukan perlombaan. Setiap orang punya waktu dan jalannya masing-masing.
Beberapa mungkin cepat mendapat pekerjaan, sementara yang lain butuh waktu lebih lama. Tidak ada yang salah dengan keduanya.