Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Saatnya Anak Laki-laki Belajar Nilai Kartini Sejak Kecil

20 April 2025   20:46 Diperbarui: 20 April 2025   20:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini juga termasuk tidak memperkuat stereotip seperti "anak laki-laki harus kuat, anak perempuan itu lemah." Sebab ketika anak tumbuh dengan pikiran bahwa laki-laki lebih tinggi dari perempuan, benih-benih ketidaksetaraan akan terbentuk.

Bukan Sekadar Sopan, Tapi Juga Peka

Menghormati perempuan bukan hanya soal bersikap sopan secara lahiriah, tetapi juga soal memiliki empati dan kepekaan.

Anak laki-laki perlu diajarkan untuk memahami perasaan orang lain, tidak meremehkan atau menyela ketika perempuan berbicara, serta mampu bekerja sama tanpa merasa harus mendominasi.

Banyak anak laki-laki tumbuh dalam budaya yang mengajarkan bahwa mereka harus selalu kuat, tidak boleh menangis, dan harus "memimpin." Padahal, sifat-sifat seperti empati dan kerendahan hati bukan tanda kelemahan, tapi kekuatan sejati dalam membangun relasi yang sehat.

Di era sekarang, anak laki-laki juga perlu dikenalkan pada kisah-kisah perempuan hebat, bukan hanya tokoh laki-laki. 

Bukan hanya cerita pahlawan laki-laki yang gagah, tapi juga kisah RA Kartini, Dewi Sartika, atau tokoh-tokoh masa kini yang memperjuangkan keadilan.

Ini akan menumbuhkan rasa hormat yang tulus karena anak tahu bahwa kontribusi perempuan sama pentingnya. Menghargai perempuan bukan karena mereka ibu atau kakak perempuannya, tapi karena mereka manusia utuh dengan hak dan potensi yang sama.

Mendidik anak laki-laki untuk menghormati perempuan adalah bagian dari warisan nilai Kartini yang perlu terus dihidupkan.

Sebab kesetaraan tidak hanya diperjuangkan oleh perempuan, tapi juga dipelajari oleh laki-laki sejak dini. Rumah yang setara akan membentuk generasi yang tidak lagi membandingkan siapa lebih tinggi, tapi siapa bisa berjalan bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun