Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ulasan itu Penting, Tapi Jangan Lupakan Bumbu Empatinya

14 Maret 2025   14:56 Diperbarui: 14 Maret 2025   15:27 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang food vlogger, saya pernah mendapatkan pertanyaan, "Gimana sih caranya ngasih ulasan yang jujur, tapi nggak bikin pelaku usaha jadi ciut nyali?" 

Sebuah pertanyaan sederhana, tetapi jawabannya ternyata tak sesederhana gigitan pertama pada sepotong brownies kukus. Apalagi kalau yang dikunyah terasa alot, sementara yang masak ikut duduk di depan, menatap penuh harap. Dilema, bukan?

Pada ulasan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman bagaimana menjadi reviewer yang tetap jujur tanpa perlu menjatuhkan pihak mana pun. 

Sebab di balik setiap sepiring makanan yang kita coba, ada peluh dan harapan dari pelaku usaha, termasuk UMKM yang sedang bertumbuh. Maka, cara kita menyampaikan pendapat bisa menentukan apakah mereka makin semangat atau malah undur diri dari dapur.

Bagi saya pribadi, keunikan rasa adalah sesuatu yang subjektif. Apa yang di lidah saya terasa 'kurang nendang', mungkin bagi orang lain justru pas di hati. 

Oleh karena itu, saya cenderung memilih diksi yang lebih lunak. Daripada berkata "tidak enak", saya lebih suka menyebutnya "rasa ini cenderung ringan" atau "butuh sedikit lebih kuat di bumbu." 

Nggak bohong, tapi juga nggak bikin orang lain kapok usaha. Kita memberi ruang bagi pelaku usaha untuk memperbaiki diri, bukan untuk merasa disudutkan.

Serunya, ketika saya mereview produk UMKM, mereka justru sangat terbuka menerima masukan. Bahkan ada yang tanpa ragu langsung berkata, "Tulis aja apa adanya, Kak!" Dan jujur, saya salut sama keberanian mereka. Karena keberanian itu pula, saya merasa bertanggung jawab menjaga ulasan saya tetap membangun. 

Kalau bisa, saya juga selalu sematkan media sosial mereka di review, biar makin nendang promosinya. Hitung-hitung, simbiosis mutualisme: mereka dapat exposure, saya dapat konten. Win-win-lah!

Objektif Itu Perlu, Tapi Jangan Lupa Empati

Satu hal yang sering luput dari perhatian para reviewer (termasuk food vlogger) adalah pengaruh besar yang mereka miliki atas keputusan konsumsi para pengikutnya. 

Apa yang kita ucapkan di video atau tulis di ulasan bisa menentukan masa depan sebuah bisnis kuliner. 

Terlalu pedas kritiknya, bisa-bisa bikin usaha orang lain 'panas dalam'. Ini bukan soal takut berkata jujur, tapi soal bagaimana menyampaikan kritik dengan penuh empati.

Objektif tetap harus menjadi prinsip utama. Kalau tekstur bakso kurang kenyal atau rasa sambal kurang pedas, sampaikan. 

Tapi ingat, ada cara yang membuat kritik terdengar seperti masukan, bukan vonis. 

Fokus pada deskripsi rasa, tekstur, dan pengalaman makan, bukan pada membandingkan dengan brand lain. Jangan sampai karena ingin terlihat kritis, kita malah menjatuhkan produk yang sebenarnya hanya butuh sedikit polesan.

Batasan paling penting yang saya pegang adalah menghindari kalimat yang menyudutkan atau membandingkan secara langsung dengan pesaing. 

Cukup ceritakan pengalaman kita apa adanya, lengkap dengan plus dan minus, tanpa perlu memposisikan produk lain sebagai tolok ukur. 

Setiap makanan punya ceritanya sendiri, dan tugas kita adalah menyampaikan cerita itu dengan jujur, bertanggung jawab, dan tentu saja, tetap ramah di lidah pembaca atau penonton.

Karena sejatinya, review makanan bukan cuma soal lidah kita yang merasa puas. Ini soal bagaimana kita jadi bagian dari ekosistem yang mendukung tumbuh kembang pelaku usaha kuliner. 

Dan siapa tahu, dari ulasan kecil kita, ada UMKM yang naik kelas jadi legend di dunia kuliner. Kan, seru juga jadi saksi perjalanan mereka!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun