Mohon tunggu...
Zakia Imtisalul A
Zakia Imtisalul A Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

NU Jatim Dukung PBNU Tolak Full Day School

26 Oktober 2017   23:08 Diperbarui: 26 Oktober 2017   23:20 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/P_Muhlisun

Selasa, 08 Agustus 2017

Di kantor setempat Jl.Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya

Pada rapat koordinasi jajaran PWNU dan PCNU se-Jawa Timur yang diahdiri oleh jajaran Syuriyah yakni KH.Anwar Manshur, KH.Anwar Iskandar, Prof KH.Ali Maschan Moesa, Prof KH.Shonhaji Shaleh, dan KH.Syafrudin Syarif. Sedangkan dari Tanfidziyah antara lain KH.M Hasan Mutawakkil Alallah, KH.Sholeh Hayat, dan Prof.Akh Muzakki serta utusan dari PCNUse-Jawa Timur.

Dalam rapat ini mereka  menolak akan diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.23 Tahun 2017 tentang Full Day School. Tidak hanya NU yang keberatan tentang diberlakukannya Full Day School namun juga belasan ormas juga menyatakan menolak.

Tutur KH.Anwar Iskandar ( Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim dan Pengasuh PP.Al-Amien Ngasinan Kediri )

"Kita PWNU Jawa Timur bersama seluruh PCNU se-Jawa Timur berkewajiban mengamankan apa yang telah diputuskan PBNU, yang intinya NU menolak Full Day School. Apalagi surat keberatan terkait Full Day School telah disampaikan langsung oleh Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU secara langsung. Dan ada sekitar 12 organisasi masyarakat yang juga menolak diberlakukannya Full Day School ini"

Di Jawa Timur sejumlah pesantren telah menyatakan menolak Full Day School yang ditetapkan Mendikbud, dan penolakan ini telah disampaikan langsung kepada Mendikbud saat bersilaturahim ke Kediri beberapa waktu lalu.

"Ada 300 kiyai dari Pasuruan hingga Banyuwangi yang telah menandatangani penolakan kebijakan tersebut" lanjut beliau..

Di hadapan sejumlah kiyai dan utusan PCNU se-Jawa Timur, KH.Anwar Iskandar ( Pengasuh PP.Al-Amien Ngasinan Kediri ) juga mengingatkan pemerintah bahwa mendidik masyarakat telah dilakukan oleh pondok pesantren dengan islam moderat jauh sebelum negeri ini merdeka.

"Indonesia tentram karena Islam moderat, dan pesantren merasa terganggu dengan kebijakan Mendikbud ini" tegas beliau

Pihak beliau khawatir jika tetap diberlakukannya Full Day School maka pendidikan Islam radikal akan semakin berperan, maka dari itu PWNU Jawa Timur meminta presiden membatalkan kebijakan Full Day School ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun