Mohon tunggu...
Fahmi Ulum
Fahmi Ulum Mohon Tunggu... Peternak -

Peternak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Diam

28 November 2015   18:51 Diperbarui: 28 November 2015   18:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini hari kamis 28 November 2015. Tidak ada yang istemewa. Hanya saja baru kusadari ternyata tahun 2015 tinggal satu bulan lagi. Terasa sangat cepat waktu berlalu. Atau mungkin kita tidak merasakannya, karena kehidupan ini mengalir di dalamnya. Berjalan bersama waktu.

Seperti halnya seseorang berlari searah dengan angin. Dia tidak merasakan angin yang terhembus jika kecepatannya sama dengan angin yang berhasil melawan udara diam yang akan menghempasnya. Di sana ada angin yang terhembus. Tapi dia tidak merasakannya. Dan begitulah sebaliknya yang terjadi dengan orang yang hanya duduk.

Mungkin seperti itulah kehidupan ini. Dia yang berlari lebih kencang dari angin dibelakangnya akan merasakan angin baru dari depannya. Kalaupun tidak ada angin, udara sedang diam. Dia akan menciptakan anginnya sendiri hasil. Udara diam itulah yang akan menghembusnya. Karena dia bergerak, kehidupannya akan bervariasi. Mulai dari apa yang ada dalam dirinya sendiri, apa ditinggalnya di belakang, keadaan sekelilingnya, dan apa yang sedang menghadangnya di depan. Semakin cepat dia berlari, semakin banyak pengalamannya. Sampai saatnya dia lelah dan istirahat, menikmati apa yang telah dia raih. Mungkin begitulah seterusnya jika dia kembali berlari.

Orang yang duduk diam, mungkin dia akan merasakan sejuknya angin yang menghembus kearahnya, tapi dia akan stagnan. Apa yang terjadi dengannya hanya terjadi dari belakang, seperti hembusan angin tadi, itupun kalau ada angin. Tidak ada jarak yang ditempuh, tidak ada olah dalam raga, dan praktis keadaan di sekitarnya tidak akan berubah (kecuali ada bencana alam).

Maka dari itu setiap orang harus bergerak. Untuk kebaikannya sendiri. Apapun itu. Fikiran, perasaan, tangan, kaki, kepala, hati, perut, lidah, telinga, mulut, mata, dll. Dalam artian menggerakannya sesuai dengan fungsinya. Apa guna telinga jika tidak untuk mendengarkan? mendengarkan banyak hal, dari yang terkecil sampai hal-hal besar yang mungkin harus diulang sehingga benar-benar bisa dimengerti.

Yah.. inilah kehidupan menurut seorang mahasiswa yang bentar lagi mau diwisuda.. Amin ya Rabbal'alamin... Memang tidak mudah mengangkat punggung dari sandaran, tapi di luar sana ada banyak hal yang menuggu. Tidakkah ada keinginan untuk datang mencoba dan merasakannya???

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun