Mohon tunggu...
Rakyat Biasa
Rakyat Biasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sekedar menulis. Dan selalu berharap yang terbaik bagi bangsa ini\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemetaan Sederhana Permasalahan di Negeri Ini

8 Juli 2013   09:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:51 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1373249183881750251

Ada banyak teknik untuk memetakan suatu permasalahan. Di sini saya ingin memetakan permasalahan secara sederhana saja, yaitu menggunakan sumbu 'MAU' dan sumbu 'MAMPU', seperti gambar berikut ini:

Tentu saja peletakan area dari permasalahan di atas sangatlah highly debatable, terutama karena saya memang sangat awam di kebanyakan masalah-masalah di atas. Di sini yang lebih ditonjolkan adalah kombinasi dari 'mau-mampu'nya saja. Penempatan di atas murni hanya berdasarkan feeling saya saja, seperti berikut ini:

  • Hukum terletak di area mampu-tidak mau. Tidak mau: Sering terdengar pakar hukum yang bilang bahwa hukum di negeri ini baik-baik saja, padahal ada juga yang bilang bahwa hukum kita sudah sangat ketinggalan jaman. Faktanya adalah kita semua tahu bagaimana wajah hukum di negeri ini. Mampu: Pasti para pakar hukum kita mampu merubah hukum di negeri ini menjadi lebih baik. Mereka itu jelas pintar-pintar, terbukti dan terlihat jelas pada kepiawaian mereka dalam mengolah kata.
  • SARA, ini adalah masalah laten yang cenderung sewaktu-waktu bisa muncul ke permukaan. Tidak mau: Ini karena setiap golongan memiliki ego bahwa merekalah yang terbaik. Mereka tidak mau berubah. Tidak mampu: Kurangnya wawasan dan kebesaran jiwa menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi permasalahan SARA ini.
  • Kerusakan ekosistem. Mau: Jelas setiap orang ingin agar lingkungan mereka baik dan tidak rusak. Bahkan para penebang pohon itupun inginnya pasti adalah agar pohon selalu ada dan tidak habis-habis. Demikian pula dengan para penambang hasil bumi, dan yang sejenisnya itu. Tidak mampu: Keserakahanlah yang menyebabkan para perusak ekosistem itu menjadi tidak mampu untuk berpikiran jernih lagi.
  • Korupsi. Korupsi saat ini berada diperbatasan antara 'mampu-mau' dan 'mampu-tidak mau'. Jelas bangsa ini mampu jika mau memberantas korupsi. Yang ada hanyalah tarik ulur antara yang mau dan yang tidak mau.
  • Teknologi terapan. Termasuk di sini adalah teknologi informasi dan komputerisasi. Bangsa ini membuktikan bahwa kita sangat mau dan mampu mengikuti dan menerapkan teknologi informasi dan komputerisasi. Karena itu peluang terbesar bangsa ini dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahannya adalah dengan menerapkan teknologi komputerisasi di setiap bidang dan mengurangi sebanyak mungkin human error. Tentu saja dengan tetap waspada terhadap ekses buruknya seperti pornografi dan pembobolan security.

Masih banyak lagi permasalahan yang bisa dipetakan seperti: sampah, transportasi, birokrasi, peledakan jumlah penduduk (KB), kesempatan kerja, pemerataan pembangunan, HAM, keamanan masyarakat, keamanan nasional, dan seterusnya. Pedoman Sederhana:

  1. Mampu: Kerjakan.
  2. Mau: Jangan ditunda-tunda -> Segera kerjakan.
  3. Tidak mampu: Cari kemampuan, cari bantuan.
  4. Tidak mau: investigasi permasalahan, cari solusi.

Tentu saja tulisan ini hanyalah teoritis belaka. Prakteknya pasti akan jauh lebih sulit. Akan tetapi pepatah Cina mengatakan: Perjalanan seribu li dimulai dengan satu langkah. Ada kemauan pasti ada jalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun