Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyinggahi Bengkel Pandai Besi yang Sepi

25 Desember 2022   00:03 Diperbarui: 26 Desember 2022   02:59 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat penjepit pada bengkel pandai besi (Dok. Pribadi)

Pemandangan rangkaian proses mekanis itu bukan main menakjubkannya bagiku. Pada masa itu aku belum mengerti hukum fisika, rumus-rumus mekanika, dan gaya yang bekerja pada benda-benda dari seluruh rangkaian proses itu.

Pelat besi atau pelat baja yang menjadi bahan baku pembuatan pisau atau parang sesuai pesanan itu ada yang berasal dari per mobil, truk, traktor, dan lain sebagainya. Dengan panas maksimal yang konstan di tungku unik itu, semua bahan logam jadi merah membara dan siap untuk ditempa sesuai keinganan sang pandai besi.

Pandai besi yang dalam bahasa Karo disebut "pande besi", atau blacksmith dalam bahasa Inggris, adalah orang yang pekerjaannya membuat alat-alat dari besi atau baja. 

Alat-alat itu mencakup alat-alat pertanian seperti cangkul, arit, kapak, pisau, parang, dll, serta alat-alat yang berfungsi sebagai senjata. Selain membuat alat baru, pandai besi juga dapat mengasah alat yang lama supaya tajam kembali.

Setelah besi atau baja panas, maka selanjutnya bahan-bahan itu ditempa. Menempa berarti memproses pengerjaan logam dalam keadaan panas dengan cara memukul dengan palu di atas landasan. 

Landasan ini biasanya digunakan paron, tapi di bengkel pak Tarigan landasan itu terbuat dari sebuah batangan logam tebal yang tertancap pada log kayu.

Ilustrasi menempa logam di atas paron (Foto oleh Wasapl - Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, commons.wikimedia.org)
Ilustrasi menempa logam di atas paron (Foto oleh Wasapl - Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, commons.wikimedia.org)

Landasan terbuat dari batangan logam tertancap pada log kayu (Dok. Pribadi)
Landasan terbuat dari batangan logam tertancap pada log kayu (Dok. Pribadi)

Ia menjepit logam panas itu dengan penjepit besi, lalu memukulnya dengan teratur di atas landasan sambil membolak-balikkannya. Bila dirasanya sudah cukup mencapai bentuk dan kelembaman yang diinginkan maka selanjutnya ia mencelupkan logam panas itu ke sebuah palungan dari bambu yang berisi air.

Kontan saja aksi itu menyebabkan suara berdesis, ketika logam panas bertemu dengan air yang dingin. Asap mengepul, air dalam palungan itu pun seperti mendidih. Itu adalah proses menyepuh, belakangan aku baru tahu bahwa maksud dari tindakan mencelupkan logam panas ke dalam air itu adalah untuk mengeraskan bahan tempaan, apakah itu pisau, parang, sabit, dan sebagainya.

Palungan dari bambu yang berisi air, digunakan dalam proses penyepuhan logam di bengkel pandai besi (Dok. Pribadi)
Palungan dari bambu yang berisi air, digunakan dalam proses penyepuhan logam di bengkel pandai besi (Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun