Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Letak Kesetaraan dalam Kemanusiaan Modern dan Kelelawar

17 November 2019   04:04 Diperbarui: 20 November 2019   18:45 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi manusia kelelawae. (sumber: pixabay)

Manusia dengan gejala FOMO, menurut Nagel semakin mengalami penurunan kapasitas dalam penciuman, perhatian, maupun dalam bermimpi. 

Melarang sapiens yang memilih untuk mencoba memahami bagaimana kelelawar mampu melacak seekor kupu-kupu di alam liar tanpa penciuman, perhatian, apalagi mimpi, melainkan hanya dengan melacak gema, sekalipun sebenarnya itu juga menakjubkan, tapi sebenarnya itu sama sia-sianya dengan menjelaskan kepada tikus tanah yang buta bagaimana rasanya melihat sebuah lukisan Caravaggio.

Yuval sendiri, sebenarnya dalam penutup bukunya tidak mengatakan visinya sebagai sebuah kesimpulan. Justru ia mengajak, agar siapa saja yang tidak menginginkan sisi buruk dari kemungkinan visi yang ia lihat terwujud, untuk bersama-sama mencegahnya terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun