Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Wife", Sebuah Pesan Klasik di Balik Perlunya Pengakuan dalam Dunia Kepenulisan

5 November 2019   12:18 Diperbarui: 9 November 2019   18:43 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka terlibat dalam pertangkaran hebat sesaat setelah Joe menyampaikan sambutannya sebagai penerima nobel, tanpa sanggup menunggu acara jamuan selesai.

Joane merasa muak dan tidak sanggup lagi hanya dijadikan seorang istri yang selalu diperkenalkan Joe sebagai hal yang disyukurinya, karena istrinya tidak suka menulis. 

Padahal menurut Joane, dirinya lah yang mengubah segala skandal, sikap buruk, egoisme dan sikap narsistik Joe menjadi karya agung lewat buku-bukunya yang dikenal sebagai karya Joe. Joe menerima manfaat terbesar dari buku-buku tulisan Joane, yang menulis dalam pengorbanan dan penyangkalan diri yang hebat.

Hal ini disangkal Joe sebagai hal lumrah dilakukan oleh suami di mana-mana, katanya "Bukankah semua suami berterima kasih kepada istrinya?" Namun, Joane menganggap ucapan terimakasih Joe tidak lebih sebagai kamuflase yang justru hanya terasa sebagai mengolok-olok dirinya dan tidak lain hanya bagian dari caranya untuk memperoleh pujian bagi dirinya sendiri. Drama ini berkahir, ketika Joe meninggal di atas kasur setelah terkena serangan jantung.

Dalam pesawat penerbangan pulang, Nathaniel yang meminta waktu untuk berbincang dengan Joane, dalam ambisinya untuk menuliskan buku biografi Joseph Castleman, diminta oleh Joane agar menarik semua pikirannya yang menganggap bahwa Joe tidak layak, menarik setiap pikiran yang meragukan soal kepakaran dan bakat Joe. 

Dan begitulah, di samping kekaguman atas bakat yang memukau dan dipersatukan oleh kesamaan panggilan, dalam segala pertentangan yang timbul akibat desakan tuntutan atas sebuah pengakuan, manusia masih tetap bisa saling menerima dan memaafkan didasari rasa cinta dan kasih sayang.

Bahwa pada awalnya, Joe dan Joane saling jatuh cinta karena kekaguman kepada bakat dan pribadi masing-masing, melalui tulisan, sebenarnya itu adalah motif terbesar yang mendorong produktifitas menulis mereka. 

Bahkan, Carol, yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran Joane di keluarganya pada saat Carol masih merupakan istri Joe, mengakui bahwa tulisan Joe semakin baik sejak kehadiran Joane.

Jadi, di luar semua apresiasi yang mungkin akan timbul atas tulisan-tulisan yang kita buat, teruslah menulis, karena menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Walaupun sempat pernah berpikir untuk berhenti, tapi belajar dari kisah ini, para penulis akan selalu menemukan alasan bahwa ada atau tidak ada pengakuan, mereka akan terus menulis, entah digerakkan oleh kecintaan atas bakat atau karena panggilan, atau karena hal lain yang bukan kedua-duanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun