Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Manusia Menyakiti Bumi Menuliskan Sepucuk Surat Kepada Matahari

26 Juni 2019   18:27 Diperbarui: 28 Juni 2019   14:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Buku Kafka. (Foto Pribadi)

Sebab, ia yang merenungkannya sebenarnya menaruh harapan besar akan kelangsungan masa depan bumi yang lestari, aman dan tenteram bersama segenap makhluk yang mendiaminya, tapi apa yang ia lihat dan rahasia yang disingkapkan baginya justru membentangkan sebuah gambaran tentang kehancuran dan malapetaka.

Foto Bumi diambil oleh NASA (sumber: https://upload.wikimedia.org)
Foto Bumi diambil oleh NASA (sumber: https://upload.wikimedia.org)
Teori Gaia adalah sebuah gagasan inti tentang pencarian akan Ibu Bumi. Ini secara inheren bersifat holistik dan menegaskan bahwa sistem sebagai suatu keseluruhan jauh lebih signifikan daripada bagian-bagian pokoknya. 

Dengan kata lain, dalam analogi hubungan matahari, bumi dan manusia sebagai sebuah keluarga dalam komunitas kosmos yang sangat besar, mungkin saja tidak lebih signifikan sebagai sub unsur alam semesta dibandingkan kepentingan alam semesta secara keseluruhan.

Oleh karena itu, menjadi tidak mengejutkan mendengar Lovelock mendeskripsikan manusia "hanya sebagai spesies yang lain, bukan sebagai pemilik ataupun pengurus planet ini." 

Atau dengan kata lain, sebagai anak, manusia mungkin hanyalah sebagai pengacau sekalipun masa kecilnya adalah masa-masa dimana ibu dan bapanya sangat memanjakannya dan menaruh harapan besar akan dirinya. Tapi apa dinyana, setelah dewasa sang anak justru membawa serangkaian ironi dan kontradiksi dalam dirinya sendiri menjadi masalah yang rumit bagi keluarga.

Dalam karyanya yang paling baru, Lovelock bahkan mendeskripsikan kalau Homo sapiens telah menjadi infeksi bagi bumi. Manusia telah membuat Gaia, Ibu Bumi, menderita demam dan segera kondisinya akan memburuk hingga keadaan seperti koma. Gaia sudah di sana sebelumnya dan sembuh, tapi itu membutuhkan lebih dari 100.000 tahun. 

Kita, manusia, bertanggung jawab dan akan menanggung konsekuensi-konsekuensinya. Implikasinya menurut Lovelock, adalah bahwa Bumi mungkin bertahan, betapapun buruk kita memperlakukannya, tetapi keberlangsungan itu tidak harus mencakup diri kita.

Baca: Apokaliptik Ibu Bumi dalam Sinabung, Bumi Mungkin Bertahan tapi Tanpa Kita

Hal ini sejalan dengan pengalaman Kafka terkait ibunya, yang menyadari kalau ibunya adalah pihak yang paling menderita dalam ironi dan kontradiksi sebagai perantara hubungan ayah dan anak, disamping ia diperbudak di rumah dalam semua urusan keluarga. Anak dan anak-anak terus menyerangnya tanpa ampun, ayah sendiri dari satu pihak, dan anak-anak dari pihak lainnya.

Matahari dengan segala dinamikanya, meliputi aktivitas, evolusi atmosfer, dan pengaruh radiasi terhadap planet-planet, termasuk bumi, mungkin sudah cukup  berat menghajar bumi tanpa ampun. 

Gambarannya bisa dilihat sebut saja misalnya dalam pengaruh "Badai Matahari" yang memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun