Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ironi Tentang Hobi adalah Tantangan Tersendiri Bonus Demografi

13 Desember 2018   01:54 Diperbarui: 26 Desember 2018   11:32 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dari pengalaman sejak usia remaja hingga menjalani rutinitas di dunia kerja dewasa ini, seringkali kita diminta meremajakan bio data, atau daftar riwayat hidup, atau daftar riwayat pekerjaan untuk berbagai kepentingan. 

Kalau dulu di masa remaja mungkin masih sebatas keperluan pertemanan, membuat buku kenangan di masa akhir sekolah atau untuk kegiatan pengembangan kelompok hobi. Dalam kepentingan dunia kerja, peremajaan daftar riwayat hidup atau riwayat pekerjaan seringkali dilakukan untuk tujuan pengembangan kompetensi, peningkatan kapasitas, penyusunan rencana pembinaan karir, perbaikan penghasilan pegawai, dan kepentingan lainnya yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia.

Ada yang menarik dalam proses peremajaan daftar riwayat hidup itu. Salah satu bagian daftar isian yang tidak pernah ketinggalan adalah daftar pertanyaan terkait hobi atau kegemaran. 

Menurut pengalaman saya pribadi, tiga atau empat hal yang umumnya paling sering diisi orang-orang sebagai hobi, baik untuk tujuan yang ringan-ringan sampai urusan yang serius, termasuk oleh saya sendiri adalah: membaca, olah raga, mendengarkan musik, dan jalan-jalan. Namun, sejauh manakah kita jujur dalam menyatakan sesuatu sebagai hobi? Kenyataannya malah adalah sebuah ironi. Inilah ironi tentang hobi.

Untuk hobi yang terakhir dan ketiga mungkin ada benarnya, karena setiap musim liburan sekolah, libur hari besar keagamaan, atau bahkan hanya sekedar libur akhir pekan, hampir semua moda transportasi umum penuh sesak dengan penumpang yang hobi jalan-jalan, di darat, di laut dan di udara kita jaya. 

Sama halnya dengan mendengarkan musik, hampir di seluruh pelosok negeri tidak ada orang yang tidak bergoyang bila mendengarkan musik dangdut. Ya di gunung, ya di lembah, ya di pantai, hampir semua orang senang dengan musik dangdut. Sehingga wajarlah bila salah satu grup musik pop di negeri ini bahkan membuat syair lagu "dangdut is the music of my country."

Sedangkan untuk dua hobi yang pertama, yakni membaca dan olahraga, kita tentu masih perlu mengajukan berbagai tanda tanya. Olahraga misalnya, mungkin kita patut berbangga karena pada pertandingan olahraga multievent, seperti Asian Games yang lalu, atlet-atlet kita bisa mengukir prestasi yang baik. 

Namun, bila mengacu kepada hubungan hobi olahraga dengan tingkat kesehatan masyarakat kita, maka data menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan walaupun usia harapan hidup masyarakat kita semakin meningkat, karena ternyata beban yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular meningkat secara drastis.

Menurut Dr. dr. Nafsiah Mboi, penyakit jantung dan diabetes telah meningkat dengan cepat selama 25 tahun lebih. Kematian dan disabilitas yang disebabkan oleh diabetes meningkat sebesar 38,5 persen sejak 2006, dan kemungkinan besar semakin menambah beban masyarakat dan sistem kesehatan di masa mendatang. 

Hal ini terkait erat dengan pola hidup yang kurang sehat, termasuk di dalamnya karena olahraga secara teratur sebenarnya belumlah menjadi kebiasaan hidup atau hobi yang nyata pada sebagian besar masyarakat kita. Ditambah perilaku lainnya, seperti pola makan yang tidak sehat dan kebiasaan merokok yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun