Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kearifan Lokal Mencegah Banjir

23 September 2020   10:17 Diperbarui: 23 September 2020   10:39 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Contoh lain pembudayaan kembali kentongan sebagai sistem peringatan dini. Dulu, kentongan ini adalah sarana komunikasi yang sangat efektif. Kenthong siji ana raja pati, kenthong loro ana maling, kenthong telu omah kobong, kenthong papat banjir, dan seterusnya. Kalau perlu kode bunyi kenthongan dipasang pada papan pengumuman di tingkat RT. Siskamling hendaknya juga digalakkan lagi sebagai upaya untuk menjaga keamanan secara mandiri oleh masyarakat.

Pada prinsipnya kita semua harus jadi aktor utama dalam penanganan bencana banjir ini. Perannya bukan hanya dalam kegiatan terkait tanggap darurat pada saat bencana serta rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Tetapi perannya juga terkait dengan kesiapsiagaan untuk mencegah, mengantisipasi dan melakukan tindakan-tindakan efektif atas potensi bencana yang terjadi.

Kampus Konservasi

Mari meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap bencana, melakukan pengurangan risiko bencana dari tingkat keluarga, juga menumbuhkan dan kenali kembali kearifan-kearifan lokal sebagai ilmu titen untuk penanggulangan bencana.

Tak kalah penting, yakni meningkatkan partisipasi aktif masyarakat da-lam penanggulangan bencana baik gladi dan simulasi sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi ancaman bencana dan kerjasama lintas sektor dan lintas wilayah untuk menyengkuyung urusan bencana adalah hal yang harus dilakukan.          

Bagi kampus yang sedang menggelar program KKN sekurangnnya juga melaksanakan program-program yang berkaitan dengan kebencanaan, misalnya membekali masyarakat dengan kemampuan penanggulangan bencana sesuai tipikal bencana di masing-masing wilayah,  Beberapa kampus dan atau sekolah yang care atas lingkungan maupun yang memantapkan lembaganya sebagai sekolah/kampus konservasi, hijau dan sejuk, tentu sangat membanggakan.

Selain itu, juga kampus ramah lingkungan, mengupayakan penggunaan listrik yang bersumber energi yang terbarukan (tenaga surya, tenaga angin, dll), bahkan juga pempunyai daerah percontohan terutama daerah konservasi.

Jika situasi absen banjir, maka kemudian sungai-sungai di kota juga di wilayah pedesaan bisa diorptimalkan menajdi destinasi wisata baru sebagai bagian pengungkit ekonomi baru bagi daerah. Seperti sungai yang dikelola untuk wisata arung jeram, berperahu di sungai sekitaran pasar gede Solo, Semarang Bridge fountain, dll.

Mengutip apa yang dikatakan oleh Bung Karno : "Pariwisata itu bukan sekedar berbicara tentang materi dan keindahan alam semata, tapi ia juga mampu menimbulkan kecintaan terhadap negeri ini, Indonesia", dan Pariwisata setiap daerah memilIki kekuatan untuk itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun