Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjaga Sayap Garuda di Tengah Agresi Corona

8 Juni 2020   22:15 Diperbarui: 8 Juni 2020   22:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Juni Bulan Pancasila yang ditandai dengan upacara sederhana dan mendengarkan Pidato hari lahir Pancasila dari Pak Jokowi secara virtual lewat aplikasi zoom. Kita pahami, Indonesia adalah negeri yang sarat bencana. Banjir, erupsi gunung berapi, tanah longsor, gempa, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan seolah menjadi menu tahunan. 

Barangkali negeri ini bias dibilang negeri supermarket bencana atau naik sedikit lagi menjadi laboratorium bencana. Belum lagi bencana korupsi, gratifikasi, pungli, radikalisme, terorisme dan intoletansi yang masih cukup masif ditambah pusaran bencana wabah corona yang sebentar lagi memasuki new normal.

Angka-angka statistik corona selalu datang dan pergi dengan kegembiraan sekaligus kepedihan. Ada penurunan kasus corona, naiknya angka kesembuhan dan berkuruangnya angka kematian. Namun demikian, tetap waspada dan patuh protocol kesehatan merupakan cara bijak menghalau pandemi corona.

Kita merasakan dan mengalami secara langsung dampak corona lur biasa menyangkut sektor ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dll. Dan, sudah ratusan trilyun anggaran yang dikeluarkan pemerintah menangani pusaran corona ini, baik dana untuk insentif tenaga media, APD, hansanitizer, desinfektan, sarana prasrana, termasuk rumah sakit khusus isolasi/karantina corona, belum termasuk angka gotong royong dari swasta, NGO, relawan maupun masyarakat secara komunal maupun personal yang caring atas pandemi covid-19. Karena semua menyadaru, corona merupakan bencana nasional.

Ada yang terengah-engah dengan corona ini, seperti sektor pariwisata dengan berkuruang atau hilangnya kunjungan wisata, sektor UMKM dengan sepinya pembeli dagangan kuliner atau sekadar pedagang kali lima di bibir jalan, event olahraga distop sementara, sedangkan pertunjukan musik, seni dan budaya setali tiga uang off sembari menunggu keadaan kembali normal. Dan masih banyak lagi dunia yang terdampak covid-19.

Di tengah badai corna ini bangsa kita sudah semestinya tetap menjaga agar sayap Garuda. tidak patah di tengah badai ini. Sudah saatnya kita kembali merangkai dan menyulam lagi keberagaman negeri ini untuk bersama-sama menjulurkan tangan meringankan beban kepada warga terdampak corona. Bersilang hormat, menghargai para tenaga medis dan pejuang lain dalam menangani corona. Termasuk para petugas gugus covid-19, relawan dan pihak-pihak yang selalu punya caring atas musibah corona ini.

Sudah saatnya kita tanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada anak-anak kita, sembari memberikan contoh dan keteladanan pada mereka. Mulai dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah hingga Perguruan Tinggi perlu terus ditanamkan dan diteladankan sikap-sikap Pancasilais. 

Bagaimana ditanamkan sikap-sikap menghargai orang meski beda warna kulit, beda agama, beda status sosial. Bagaimana bisa mem-perkuat gotong royong dan kerukunan, apalagi di tengah pusaran corona kini. Bagai-mana membangun musyawarah mufakat dan lain sebagainya.  

Sekarang tinggal bagaimana, siapa bisa berbuat apa. Kita pada posisi masing-masing harus bisa menjadi pelaku utama dan beperan aktif mempraktikkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Sekali lagi, bukan hanya sekedar melalui teriakan-teriakan keras tentang arti penting Pancasila, tetapi juga melalui keteladanan dan karya nyata.

Dalam hal ini kita sangat mengapresiasi pemuda dan mahasiswa yang secara nyata bisa menampilkan diri sebagai pemuda yang bersih, yaitu bersih pikiran dan bersih tindakan. Pemuda dan mahasiswa yang  bebas dari pengaruh narkoba, miras, perjudian, perkelahian dan tindak kekerasan bahkan kaum muda yang menjadi relawan corona sekarang ini. Luar biasa.

Pemuda dan mahasiswa yang memiliki pola pikir positif sehingga mampu menghasilkan karya-karya terbaik yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Inilah Pemuda yang Pancasilais. Sesungguhnya bukan panjang usia hidup kita, tapi apakah hidup kita bermanfaat bagi orang lain atau tidak,

Negara bertanggung jawab untuk menjalankan, mensosialisasikan dan memastikan Pancasila bisa terlaksana secara konsisten dan kreatif dalam masyarakat yang dinamis. 

Sebagai contoh, Negara sedemokratis dan liberal seperti Amerika Serikat pun harus berupaya keras menjalankan strategi khusus untuk menanamkan ideologi dan cita-cita kebangsaan yang menopang keberadaan negara-bangsa tersebut. Untuk mewujudkan itu semua, kita dapat melihat melalui strategi budaya dalam hal ini adalah industri film yang mereka majukan sebagai sebuah 'soft power'.

Strategi Budaya

Hollywood membuat industri perfilman senantiasa dengan menghadirkan kebanggaan sebagai warga Amerika yang demokratis, toleran, namun juga heroik dan patriotis. Bendera Amerika kerap dimunculkan, kepatuhan terhadap regulasi dan aparat kepolisian ataupun alat negara. Posisi presiden kerap menjadi subjek yang dimuliakan dan menjadi teladan. Film telah menyatukan dan melambungkan Amerika serta menjadi sebuah alat hegemoni tersendiri yang efektif melebihi batas-batas wilayah Amerika sendiri.

India dan Tiongkok pun menggunakan strategi budaya untuk menyatukan bangsanya yang juga sangat plural. Mereka menggunakan strategi visual dan industri film serta seni pertunjukan. Kita bisa mencontoh strategi tersebut. Artinya, kemajemukan bukan diatasi dengan cara-cara represif. Namun bisa dilakukan dengan strategi budaya. Dalam soal budaya ini kita semua tentunya sepakat bahwa bangsa ini sangat kaya dengan kebudayaan dan berbagai ragamnya.

Dalam proses pengembangan praktik nilai Pancasila dalam gaya baru ini, kita ingin supaya lebih inklusif. Mengajak keikutsertaan semua elemen bangsa termasuk mahasiswa, akademisi, budayawan, tokoh agama, seniman, wartawan, tokoh adat, dan semua komunitas agar Pancasila bisa menjadi titik temu nilai bersama bahkan di tengah pandemi covid-19 ini. Mainkan peran dan strategi yang berbeda.

Penggunaan pendekatan yang lebih demokratis, partisipatoris, solutif dan kreatif melalui berbagai metode, seperti strategi kebudayaan dan sosial-ekonomi, akan menjadi upaya kunci untuk mengawal dan memperkuat Pancasila kita melawan corona.

Bung Karno merumuskan Pancasila sebagai kata kunci membangun bangsa yang menghargai keragaman dalam membentuk mosaik satu Indonesia. Oleh karena itu, sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus dapat berkembang menjadi sesuatu yang dinamis, baik dalam makna maupun realita.

Masing-masing generasi maupun kelompok masyarakat mungkin memberikan makna yang berbeda dan mewujudkannya dalam keragaman pula. Tetapi, bagaimanapun Pancasila tetap menjadi sumber semangat, kearifan dan kekuatan bangsa yang dapat menyadarkan bangsa ini setiap menghadapi cobaan, kemelut dan krisis maupun pandemi sekaligus guna merajut kembali persatuan-kesatuan.

Kesadaran akan pentingnya ideologi Pancasila diingatkan oleh Bencana Covid-19 saat ini. Tak terhindar, Pancasila menjadi panasea (obat mujarab) bagi bangsa Indonesia dalam melewati masa-masa sulit pandemi ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun