Mohon tunggu...
Tengku Fauzan Azhima
Tengku Fauzan Azhima Mohon Tunggu... Mahasiswa uin jakarta jurusan Ilmu Al Quran Dan Tafsir

Mahasiswa uin jakarta jurusan Ilmu Al Quran Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makkiyah dan Madaniyah : Fondasi Dakwah Rasul

30 Juli 2025   13:09 Diperbarui: 30 Juli 2025   13:09 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, tetapi berangsur selama lebih dari 20 tahun, menyesuaikan dengan dinamika sosial dan spiritual masyarakat Arab kala itu. Dalam ilmu Ulm al-Qur'n, pembagian surah menjadi Makkiyah dan Madaniyah bukan hanya soal waktu atau tempat, tapi mencerminkan tahapan dakwah Nabi Muhammad dan perubahan isi ajaran Islam dari fase keimanan menuju pembentukan masyarakat Islam yang beradab dan teratur.

Memahami klasifikasi ini membantu kita memahami konteks ayat, menyelami pesan dakwah, dan menerapkannya secara bijak dalam kehidupan modern.

Apa Itu Makkiyah dan Madaniyah?

Menurut definisi yang paling kuat dan disepakati mayoritas ulama (termasuk al-Suy dalam al-Itqn f 'Ulm al-Qur'n),

  • Surah Makkiyah: Wahyu yang turun sebelum hijrah,

  • Surah Madaniyah: Wahyu yang turun setelah hijrah,
     Tanpa memandang lokasi turunnya.

Subhi Shalih menegaskan bahwa pembagian ini penting untuk memahami kronologi wahyu, pergeseran strategi dakwah, dan perkembangan hukum Islam. Mekah adalah fase pembentukan iman, Madinah adalah fase pembangunan sistem sosial.

Ciri-Ciri Surah Makkiyah

Berdasarkan penjelasan Manna' al-Qaththn dan para ulama tafsir lainnya, surah Makkiyah memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Ayatnya pendek-pendek, ritmis, dan kuat secara retorika. Cocok untuk menarik perhatian masyarakat Quraisy yang menyukai sastra. Fokus pada akidah: keesaan Allah (tauhid), hari kiamat, surga dan neraka. Mengandung kisah umat terdahulu sebagai peringatan dan penghibur Rasulullah .

Contoh kuat: QS. Al-Ikhl (112:1-4)

"Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa..."

Sebuah deklarasi tauhid yang padat dan menggetarkan.

Ciri-Ciri Surah Madaniyah

Saat umat Islam telah memiliki komunitas sendiri di Madinah, isi wahyu pun berubah menyesuaikan kebutuhan baru:

Ayatnya panjang dan argumentatif. Menjelaskan hukum dan tatanan sosial. Berisi hukum-hukum syariat: pernikahan, warisan, jihad, interaksi sosial, ekonomi. Banyak menggunakan panggilan "Y ayyuhalladzna man" kepada kaum mukminin.
Contoh: QS. An-Nr (24:2)

"Perempuan pezina dan laki-laki pezina, deralah masing-masing seratus kali..."
 

Ayat ini menata masyarakat Muslim dari aspek moral dan hukum.

Mengapa Klasifikasi Ini Penting?

1. Memahami Strategi Dakwah Rasulullah

Menurut Yunahar Ilyas, pembagian ini menunjukkan bagaimana dakwah Nabi bersifat progresif dan kontekstual:

Di Mekah, ayat yang turun Fokus pada penanaman iman dan Tauhid. Sedangkan di Madinah ayat yang turun berfokus pada penataan masyarakat, hukum, dan negara.

2. Menentukan Hukum Nasikh-Mansukh

Mengetahui mana ayat yang lebih dulu turun membantu mengidentifikasi hukum yang masih berlaku dan mana yang digantikan.

3. Panduan Tafsir dan Fiqih

Konteks pewahyuan memberi arah yang jelas dalam menafsirkan ayat, memahami siapa audiensnya, dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan.

Perbedaan Pendapat Ulama

Sebagian ayat sulit diklasifikasikan secara mutlak. Contohnya:

 QS. Al-Ftiah:

  • Sebagian ulama menyebutnya Makkiyah, karena turun di awal kenabian.

  • Yang lain menyebutnya Madaniyah, karena tetap dibaca dalam salat setelah hijrah.

Ini muncul karena perbedaan definisi: apakah berdasar waktu atau tempat turunnya? Namun, perbedaan ini justru memperkaya ilmu tafsir dan menunjukkan betapa cermatnya ulama dalam menjaga keaslian Al-Qur'an.

Penutup

Kajian Makkiyah dan Madaniyah membuka mata kita bahwa Al-Qur'an diturunkan bertahap, mengikuti irama kehidupan umat manusia. Dari membangun keyakinan, lalu menegakkan sistem hidup, hingga membentuk peradaban.

Memahami klasifikasi ini:

  • Menjadikan kita lebih bijak dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an,

  • Memberi wawasan kapan, untuk siapa, dan dalam konteks apa ayat itu diturunkan,

  • Dan menjadi dasar kuat dalam menyusun strategi dakwah, fatwa hukum, hingga pendekatan pendidikan Islam kontemporer.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun