Mohon tunggu...
tempatcool
tempatcool Mohon Tunggu... -

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggelitik Nawa Cita Jokowi dari Pinggiran Melalui Program Prioritas Bupati Malinau #1 RT Bersih

29 Februari 2016   09:34 Diperbarui: 29 Februari 2016   09:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Kita jangan mengeluh, kita harus memberikan solusi” adalah kalimat yang pernah saya dengar dari seorang Yansen TP., Bupati Malinau. Bupati penyandang gelar Doktor Bidang Ilmu Administrasi Negara Universitas Brawijaya Malang yang sukses dengan Program Gerakan Desa Membangun (Gerdema) pada periode pertama kepemimpinannya, kini memformulasikan dan mengakselerasikan tiga agenda Prioritas Presiden Joko Widodo kedalam salah satu Program Pembangunan Lima Tahunnya yaitu RT (Rukun Tetangga) BERSIH.

Begitu banyak permasalahan terjadi dalam masyarakat kita dan Yansen TP telah menjawab dengan gagasan yang kratif dan inovatif. Tidak hanya sampai kepada penguatan dan pendampingan desa-desa saja, lima tahun ke depan beliau akan menyentuh NADIR Kehidupan Bermasyarakat di Kabupaten Malinau dengan program RT BERSIH.

Bagi seorang Yansen TP, Program RT BERSIH itu mengandung makna RAPI, TERTIB, BERSIH, SEHAT dan INDAH adalah sebuah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang lebih humanis dan diharapkan dapat mempersempit kesenjangan pembangunan yang selama ini dikeluhkan banyak pihak.

Komitmen Yansen TP membangun Kabupaten Malinau tidak diragukan lagi, penyerahan kewenangan kepada kepala desa dan dana pembangunan desa melalui program Gerakan Desa Membangun (GERDEMA) yang  berkisar antara 1,4 milyar sampai 2,6 milyar adalah buktinya. Dan lima tahun kedepan melalui program RT BERSIH dengan dana Rp. 260 juta pertahun kepada Rukun Tetangga (RT) akan mampu menjawab satu-persatu persoalan yang ada dimasyarakat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun