Di tengah kebutuhan dasar rakyat yang semakin mendesak, Presiden Prabowo Subianto kembali membuktikan komitmennya untuk berpihak pada masyarakat kecil. Bukan hanya lewat kata-kata, tetapi melalui kebijakan konkret yang langsung menyentuh kehidupan jutaan keluarga Indonesia.
Lewat delapan terobosan strategis di bidang perumahan, Presiden Prabowo memastikan bahwa rakyat berpenghasilan rendah (MBR) tidak lagi hanya bermimpi, tetapi benar-benar memiliki kesempatan untuk memiliki rumah layak huni.
"Perumahan adalah kebutuhan penting rakyat sekaligus motor pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kami menargetkan pembangunan tiga juta rumah. Target itu tinggi, tapi harus kita kejar demi rakyat," tegas Prabowo saat menghadiri Akad Massal 26.000 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9).
Delapan Terobosan Pro-Rakyat
Kebijakan pemerintah di bawah arahan langsung Presiden Prabowo mencakup langkah-langkah bersejarah:
BPHTB Gratis untuk MBR -- Pajak 5% yang dulu wajib dibayar, kini dihapus untuk pembeli rumah pertama.
PBG Gratis dan Proses Cepat -- Izin bangunan untuk rumah subsidi tidak lagi berbelit; dipangkas dari 45 hari menjadi hanya 10 hari.
PPN Ditanggung Pemerintah -- Pajak Pertambahan Nilai untuk rumah di bawah Rp 2 miliar dibebankan kepada negara, bukan rakyat.
Kuota FLPP Dinaikkan -- Dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit per tahun, dengan dukungan likuiditas perbankan yang lebih longgar.
BSPS Didukung Swasta -- Gotong royong memperbaiki rumah tidak layak huni agar lebih cepat tertangani.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!