Indonesia Bersinar di Panggung Dunia: Prabowo dan Momentum Global Baru

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja menerima undangan terhormat untuk menjadi pembicara utama dalam Forbes CEO Global Conference yang akan digelar Oktober 2025 mendatang. Undangan ini datang langsung dari Chairman dan Editor in Chief Forbes, Steve Forbes, dalam kunjungannya ke Istana Negara pada 23 Juli lalu.

Ini bukan sekadar undangan konferensi biasa. Ini adalah pengakuan dunia terhadap Indonesia. Bukan hanya karena posisi geografis atau pasar domestik kita yang besar, tetapi karena kualitas kepemimpinan dan arah kebijakan nasional yang kini dinilai relevan, progresif, dan inspiratif di mata internasional.

Steve Forbes menyampaikan secara terbuka bahwa Prabowo dipilih karena berhasil mencatatkan kemajuan luar biasa dalam berbagai bidang strategis, mulai dari deregulasi ekonomi, peningkatan produksi pertanian, hingga pemberantasan korupsi. Hal-hal yang selama ini menjadi "PR abadi" Indonesia, kini justru disebut sebagai keunggulan yang membedakan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Forbes menggambarkan Indonesia saat ini sebagai sebuah "roket" yang melaju tanpa ragu, menembus hambatan dan membuka ruang luas bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup. Analogi ini bukan hiperbola ia mencerminkan keyakinan bahwa Indonesia sedang menuju titik kebangkitan global yang nyata.

Tentu, bagi sebagian dari kita yang berada di dalam negeri, seringkali kemajuan ini tidak terasa secara instan. Tapi seperti yang dikatakan Steve Forbes, "Terkadang dibutuhkan perspektif dari luar untuk benar-benar menyadari kemajuan besar yang sedang terjadi." Pandangan dunia luar menjadi cermin bagi bangsa ini untuk melihat dirinya sendiri bahwa kita memang sedang bangkit, dan dunia sedang memperhatikannya.

Forbes CEO Global Conference selama dua dekade terakhir menjadi panggung eksklusif bagi para pemimpin industri dan pemerintahan dunia. Fakta bahwa Presiden Prabowo akan berdiri sebagai tokoh sentral di forum ini, menyampaikan visi Indonesia ke depan, menunjukkan bahwa bangsa ini sedang memasuki babak baru dalam peran geopolitik dan ekonomi dunia.

Momentum ini harus kita manfaatkan. Dengan tata kelola yang terus diperkuat, reformasi yang konsisten, dan kepemimpinan yang terfokus seperti yang kita lihat hari ini, Indonesia bukan hanya relevan, tetapi siap menjadi kekuatan utama di Asia dan dunia.

Bukan mustahil, dari panggung Forbes di bulan Oktober nanti, dunia akan melihat Indonesia bukan lagi sebagai "negara berkembang yang menjanjikan", tapi sebagai negara pemimpin dengan visi dan ketegasan. Dan itu dimulai dari saat ini.