Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Reuni dan Hikmahnya

17 Desember 2018   11:00 Diperbarui: 18 Desember 2018   20:58 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang menarik dari sebuah reuni perak?

Ternyata bukan sekedar angka yang berubah mencapai seperempat abad. Tapi, perubahan yang kentara baik dari segi fisik maupun mental. Bagi peserta reuni bisa dihitung jari yang tidak mengalami perubahan signifikan. Dalam Bahasa Sunda 'asa angger'. 

Begitu pula yang kualami pada saat reuni perak SMAN 14 Bandung angkatan 93 pada tanggal 16 Desember 2018. Banyak perubahan yang terjadi dari mulai rambut memutih, badan semakin melar atau kerutan yang tiada mungkin dihindarkan. Artinya waktu telah berkontribusi pada proses penuaan kita. 

Sebaliknya dengan fisik, ada hal yang agak sulit berubah. Kedekatan antar teman, persahabatan yang rasanya masih sama seperti dulu. Jaman SMA dulu saya tak memiliki teman yang akrab sekali. Single fighter istilah kerennya. Bila melakukan keisengan atau bandel tanpa membawa teman-teman. Begitu pula saat menerima resikonya semisal dihukum oleh guru, cukup diri sendiri yang menanggung resikonya.

Lain halnya dengan teman-teman yang memang punya grup khusus atau 'geng' yang diikat karena kesamaan hobi, karakter atau nasib maka menjalankan aktivitas keseharian di sekolah acap membawa temannya. Bila ketahuan bolos bareng sebagai bentuk iseng yang sudah 'mengakar' ya dihukum bareng-bareng juga.

Gejala maraknya reuni yang diselenggarakan dari mulai lulusan perguruan tinggi hingga sekolah taman kanak-kanak didorong oleh kemudahan teknologi komunikasi yang dalam beberapa tahun belakangan ini, semakin meningkat. Sebuah gejala yang sempat diberi stigma negatif karena istilah cinta lama bersemi kembali dikenal dengan singkatan CLBK.

CLBK dianggap biang kerok perpecahan rumah tangga hingga akhirnya terjadi perceraian. Amat disayangkan! Padahal reuni seyogyanya ajang silaturrahim yang menurut Agama Islam bisa memperpanjang rejeki dan usia.

Kembali ke reuni perak SMA yang sengaja diselenggarakan di sekolah.  Berbeda dengan perubahan fisik peserta reuni, justru sekolah mengalami perubahan terbalik menjadi semakin megah dan meriah. Dari segi bangunan fisik saja jauh berubah belum lagi sarana prasarana dan guru-guru yang mengajar, semakin muda dan jauh lebih gesit. Sebenarnya sangat menarik bila mengenal kembali sekolah yang dulu kita tempati dan mengalami perubahan yang positif. 

Hal yang menyentuh perasaan manakala guru-guru yang rata-rata telah lama pensiun diundang kembali dan mereka mendapat perhatian meski hanya ucapan ringan;

"Alhamdulillah, ibu masih terlihat sehat dan ceria!"

"Wah, bapak guru tetap gagah ya! Semoga tetap sehat ya, Pak!"

"Ibu guru adalah guru favoritku, mana mungkin lupa sama ibu. Tetap semangat ya, Bu!"

Betapa ungkapan kecil serupa do'a-do'a yang menembus hati mereka. Membuat sebagian besar mata guru-guru berkaca-kaca dan mengalirkan air mata. Bentuk perhatian yang mendatangkan keharuan.

Beberapa dari guru yang tidak bisa hadir karena sakit atau sudah berpulang mendahului, para peserta reuni dengan sengaja menyempatkan waktu untuk berdo'a secara khusus agar yang sakit disembuhkan dan yang telah berpulang diridhai dan diberi tempat yang layak disisi-Nya.

Mengapa semua tentang guru yang kuangkat dalam tulisan ini? Karena kebetulan profesiku sama dengan mereka. Bedanya aku mengajar anak-anak yang masih berusia diantara 7-14 tahun. 

Ada beberapa guru semasa SMA, yang tetap kuingat nasehatnya. Seperti nasehat Pak Asep Hilman yang sempat menjabat Kadisdik Jawa Barat. Beliau mengatakan dengan sungguh-sungguh: "Baca, baca dan baca! Membaca, membuka mata kita dan membuat kita lebih bijaksana."

Terlepas dari segala hal yang telah menimpa beliau, sekaligus dalam tulisan ini saya mendo'akan agar Allah mengembalikan nama baik dan kehormatan beliau seperti sediakala. Insya Allah.

Apa yang istimewa dari perintah beliau membaca? Bukankah guru-guru lain pun memerintahkan hal yang sama?

Dari mulut guru yang satu ini perintah membaca tak hanya sebuah perintah. Ia telah lebih dulu membuka mata hatinya dengan membaca. Apa yang beliau kisahkan selalu menarik perhatian kami sebagai siswa-siswanya. Salam hormat saya untuk beliau yang belum juga bisa bertemu secara langsung setelah perpisahan  dua puluh lima tahun lamanya.
***
Bagaimana rasanya bertemu teman-teman lama? 

senyum keceriaan peserta reuni/dokpri
senyum keceriaan peserta reuni/dokpri
Sumber : dokpri
Sumber : dokpri

Pastilah rasanya istimewa. Apalagi bila teman tersebut jarang berjumpa dan keadaannya baik-baik saja. Tidak dipungkiri kesedihan juga menyeruak atas kabar beberapa sahabat yang telah berpulang lebih dulu. Ada rasa teriris apabila teringat masa lalu dan beberapa cerita tentang mereka tak hilang ditelan sang waktu. Tiga teman yang pernah sebangku telah berpulang mendahului. Kerinduan untuk mereka hanya bisa terungkap dalam bentuk do'a.

"Jadi lupakan reuni yang hanya membuat perpecahan antara suami dan isteri karena CLBK!" (Begitu pesan dari Didan, vokalis grup musik ME saat mengisi acara hiburan di reuni ini)

Pelajaran utamanya sebuah reuni, selain kegembiraan yang hingar-bingar juga saling mengingat bahwa usia tak akan mungkin selamanya muda. Ada pertemuan juga perpisahan, baik sementara atau selamanya. Berjanji untuk menjadi persona yang lebih baik lagi bukan hal utopis. Tapi, mulai diwujudkan dari dalam diri dan lingkungan keluarga hingga kemudian bisa mengimbas kepada lingkungan yang lebih luas.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,
DOA


#reuniperak
#sma14I93
Minggu, 16 Desember 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun