Mohon tunggu...
Tejo Arum
Tejo Arum Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Ayah dan Ibu

8 Maret 2018   18:56 Diperbarui: 14 Maret 2018   15:30 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengorbanan orang tua (Ilustrasi)

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami

mengurai senyum disetiap perjalanan kami

Mendera doa di setiap detik nafas kami

Ayah Ibu... Kalian berlian di hati kami

Relung hati Ayah Ibu begitu indah

Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya


Derai air mata

Disetiap sholat malam

Kami ingin menjadi sebuah impian

Membopong semua mimpi kalian dalam pundak kami

Ayah Ibu... Rambutmu kini sudah mulai memutih

Kulitmu tak lagi kencang

Penglihatanmu tak lagi terang

Jalanpun kini sudah mulai goyang

Namun... Apa yang terlihat

Semua itu tak pernah kalian rasakan

Semua itu tak pernah kau pedulikan

Aku paham, semua itu demi anakmu

Kalian mulia, tak lagi dapat membedakan

Mana siang, mana malam

Semangat mengalahkan gemetar kaki

Dan segala rasa lelah

Ini semua untuk siapa?

Hanya untukku

Anak yang Kau inginkan untuk bertaqwa

Mencapai setumpuk asa

Sampai kapanpun,

Anakmu tak akan pernah lupa

Atas semua jasa, doa dan

Keringat yang engkau cucurkan

Engkau sudah terlalu banyak berkorban

Surga yang pantas untukmu

Semoga Allah menjaga Ayah dan Ibu

Dunia dan akhirat...

Anakmu akan selalu merindukan kalian

Dalam doa disetiap hembus nafas ini

Terimakasih Ayah Ibu..

Untuk semua cinta dan ikhlas Ayah dan Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun