Kini musuhnya bukan manusia, tapi The Entity---sistem kecerdasan buatan yang mampu memanipulasi kebenaran. Dunia terancam bukan oleh bom, tapi oleh hilangnya kepercayaan dan realitas.
Ethan, bersama Benji, Luther, dan rekan barunya Grace, memburu kunci untuk menonaktifkan ancaman digital ini. Namun, yang paling menyakitkan adalah kemunculan Gabriel---hantu masa lalu Ethan yang mewakili setiap pilihan salah yang pernah ia buat.
Film ini menggugah pertanyaan penting: apakah manusia seperti Ethan masih relevan? Saat dunia dikendalikan algoritma, Ethan membuktikan bahwa tekad manusia tak bisa digantikan.
8. Final Reckoning (Bagian Akhir) 2025 -- Panggung Terakhir Sang Legenda
Kini, dunia berada di ambang akhir---bukan oleh perang fisik, tapi karena kendali teknologi yang menghapus batas kebenaran. Dan sekali lagi, Ethan Hunt dipanggil.
Usianya telah bertambah, namun jiwanya tetap menyala. Kali ini, misinya bukan hanya menyelamatkan dunia, tapi menutup buku panjang hidupnya sebagai pelindung dalam bayang-bayang.
Dengan tim kecilnya, Ethan menembus batas dunia: dari Moskow hingga Arktik, dari terowongan sempit hingga laut beku. Di tengah perjalanan, Gabriel datang sebagai pengingat bahwa semua keputusan Ethan pernah membawa luka---bukan hanya bagi dunia, tapi bagi dirinya sendiri.
Dalam aksi paling gila yang pernah ia lakukan, Ethan terjun dari pesawat menuju badai elektromagnetik, untuk mematikan sumber The Entity. Tapi lebih dari sekadar aksi, ini adalah pertaruhan jiwa: Ethan bukan menyelamatkan dunia untuk dunia itu sendiri, tapi demi orang-orang yang masih ia cintai.
Di penghujung film, Ethan berdiri sendiri di tebing, menatap lautan. Dunia telah selamat. Untuk pertama kalinya, ia tidak sedang berlari---ia sedang berhenti. Bukan sebagai agen, bukan sebagai legenda, tapi sebagai seorang pria yang akhirnya bisa melepaskan beban.
Kesimpulan: Warisan Seorang Manusia, Bukan Mesin
Ethan Hunt bukan pahlawan dengan jubah. Ia tak punya kekuatan super, tak pernah benar-benar aman. Tapi justru karena itulah ia luar biasa.