5. Berbagi Medali Emas Olimpiade Pertama Sejak 113 Tahun Silam
Untuk pertama kali sejak Olimpiade London 1908, 113 tahun silam, Emas Olimpiade bisa di bagi bersama. Adalah atlet Qatar dan Atlet Italia dari cabang olahraga Loncat Tinggi Putra. Mutaz Essa Barshim dan Gianmarco Tamberi mereka kompak melakukan loncatan terbaik setinggi 2,37 Meter dan akhirnya merayakan kemenangan bersama untuk meraih medali Emas.
6. Semua Pemain Rangking Satu Dunia Cabang Bulu Tangkis Gagal Meraih Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Mereka adalah Kento Momoto tunggal putra peringkat satu dunia asal Jepang yang gagal meraih emas. Di susul oleh atlet bulu tangkis ganda putra kebanggaan Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Setelah The Minions julukan Kevin/Marcus ada atlet bulu tangkis ganda putri asal Jepang peringkat satu Dunia yang juga gagal meraih emas yaitu pasangan Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota. Ganda Campuran peringkat satu dunia juga gagal mendapatkan emas dengan menyakitkan karena dikalahkan oleh rekan senegaranya, adalah Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Terakhir andalan Taiwan di Cabang bulu tangkis peringkat satu dunia putri, Tai Tzu Ying juga bernasib sama dengan atlet bulu tangkis peringkat pertama dunia lainya, gagal mendapatkan emas di Olimpiade Tokyo 2020.
7. Jumlah Atlet Perempuan Hampir Sama Dengan Jumlah Atlet Pria
Untuk pertama kalinya jumlah atlet perempuan peserta Olimpiade Tokyo 2020 hampir sama dengan jumlah atlet pria. Dari jumlah atlet yang mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 sebanyak 48,8% adalah atlet perempuan dan sisanya sebanyak 51,2% adalah atlet laki-laki.
8. Jepang Menjadi Tuan Rumah Olimpiade Pertama di Asia yang Menyelenggarakan Olimpiade lebih dari satu kali
Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade pertama kali pada tahun 1964 yang berlangsung dari tanggal 10 - 24 Oktober 1964. Selain Jepang negara Asia yang pernah menjadi tuan rumah adalah Korea Selatan pada tahun 1988 dan Cina pada Olimpiade tahun 2008.
9. Medali dari Bahan Daur Ulang
Medali dari bahan daur ulang sejatinya bukan hal baru di Olimpiade. Di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, sebanyak 30 persen bahan baku pembuatan medali emas dan perak terbuat dari daur ulang suku cadang mobil dan permukaan cermin. Bedanya dengan Olimpiade Tokyo 2020, bahan medali emas, perak, dan perunggu dibuat dari 100 persen dari daur ulang perangkat elektronik masyarakat Jepang, terutama ponsel pintar dan laptop.
