Mohon tunggu...
Tegar Cliffaraldo Arrahman
Tegar Cliffaraldo Arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya mempunyai hobi menonton film, bermain game,dan untuk olahraga saya mempunyai hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Cerita Rakyat dalam Membentuk Karakter Anak di Era Digital, Relevansi dan Tantanganya

2 Desember 2024   10:29 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:16 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Di era digital yang serba canggih, teknologi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan, termasuk pola pikir dan perilaku anak-anak. Akses mudah ke internet, media sosial, dan aplikasi hiburan membuat anak-anak terpapar berbagai informasi dalam waktu singkat. Meski bermanfaat, hal ini juga menjadi tantangan dalam pembentukan karakter. 

Di tengah maraknya konten digital yang kurang mendidik, penting bagi orang tua dan pendidik untuk tetap menyambungkan anak-anak dengan nilai-nilai moral yang baik. Salah satu cara yang efektif sejak dahulu adalah melalui cerita rakyat. Cerita rakyat, seperti legenda, dongeng, dan fabel, tidak hanya menghibur tetapi juga sarat nilai kehidupan. 

Pesan seperti kejujuran, kerja keras, keberanian, dan rasa hormat kepada sesama menjadi pondasi penting bagi pembentukan karakter. Selain itu, cerita rakyat juga mengenalkan budaya dan tradisi lokal yang memperkaya identitas anak-anak. Namun, seiring perkembangan zaman, cerita rakyat mulai tergeser oleh daya tarik teknologi modern yang lebih memikat anak-anak. 

Padahal, cerita ini memiliki kekuatan besar untuk membentuk pribadi anak menjadi lebih tangguh dan bermoral.

Agar tetap relevan, cerita rakyat perlu disajikan dengan cara yang menarik dan sesuai zaman. Teknologi digital bisa menjadi alat efektif untuk menghidupkan kembali cerita-cerita ini. Animasi, aplikasi, atau video pendek di media sosial dapat membuat cerita rakyat lebih menarik bagi anak-anak masa kini. Meski begitu, peran orang tua dan pendidik tetap penting dalam mendampingi anak memahami pesan moral dalam cerita. 

Kolaborasi antara teknologi dan cerita rakyat dapat menciptakan konten edukatif yang memadukan tradisi dengan inovasi modern. Tantangan utama dalam adaptasi ini adalah menjaga esensi cerita rakyat agar tidak kehilangan maknanya. Penting untuk memastikan nilai-nilai moral tetap terjaga meski format penyajiannya berubah. Dengan pendekatan kreatif, cerita rakyat bisa menjadi alat pendidikan karakter yang relevan di era digital. Warisan budaya ini bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sarana pembentuk generasi yang beradab, empatik, dan bermoral.

PEMBAHASAN

Cerita rakyat memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak karena mengandung nilai-nilai moral dan budaya yang dapat diajarkan melalui cerita. Sebagai media pembelajaran, cerita rakyat tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan kejujuran, keberanian, dan kerja keras. Di era digital, tantangan muncul karena anak-anak lebih sering mengakses konten digital yang tidak selalu positif. 

Oleh karena itu, perlu langkah untuk memanfaatkan teknologi agar cerita rakyat tetap relevan dan menarik. Pengadaptasian cerita rakyat ke format digital, seperti animasi, aplikasi, atau video, dapat meningkatkan daya tariknya. Teknologi memungkinkan anak-anak mengakses cerita kapan saja dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. 

Namun, esensi nilai-nilai moral dalam cerita rakyat harus tetap dijaga. Orang tua dan pendidik memegang peran kunci dalam menjelaskan nilai-nilai yang terkandung, sehingga anak-anak benar-benar memahami pesan moralnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun