Mohon tunggu...
Sandy Sitorus
Sandy Sitorus Mohon Tunggu... PNS -

Senang untuk berbagi dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Pelajaran Hidup (You Should Know These)

23 April 2018   14:54 Diperbarui: 23 April 2018   14:56 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : http://lessonslearnedinlife.com

Banyak hal yang terjadi di dalam hidup kita yang membuat kita lupa beberapa hal yang jauh lebih penting buat kita. Semoga ketiga hal di bawah ini yang akan saya jalaskan, mengubah pandangaan kita tentang diri kita sendiri. 

1. Prinsip 10-90

Yang menemukan ide ini adalah Stephen Covey. Yang dimaksud dengan 10-90 adalah 10% yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah sesuatu yang tidak dapat diduga atau dikontrol oleh manusia, sedangkan 90% nya dapat kita kontrol. 

Sesuatu yang tidak dapat kita kontrol misalnya, schedule pesawat yang kita pesan tidak tepat waktu, macet ketika ada perjalanan penting, seseorang memotong antrian kita, fitnah atau lontaran amarah seseorang padahal kita tidak tahu apa-apa, dan banyak hal lain. Nah, yang 90% itu merupakan reaksi kita terhadap kejadian yang 10%.

Contoh kasus

Pagi hari, pada saat sarapan, tanpa sengaja anak anda menumpahkan kopi ke atas celana anda.

Reaksi 1 :

Anda membentak pada anak anda sehingga dia menangis, dan berbalik marah kepada istri karena meletakkannya di pinggir meja sehingga mudah untuk tersenggol. Anak anda menangis terus menurus sehingga tidak mau sarapan lagi, dan akhirnya ketinggalan bus. Akhirnya anda berlari ke kamar, ganti baju dan berangkat terburu-buru karena sekalian mengantar anak ke sekolah, tanpa mengucapkan apapun kepada istri anda. 

Dengan terburu-buru membawa mobil, anda melanggar rambu lalu lintas yang berarti anda harus membayar denda yang tidak sedikit. Anak turun dari mobil menuju kelasnya tanpa ada kecupan pagi. Setibanya di kantor, anda telat mengikuti rapat, yang akhirnya bos besar pun marah. Dan tanpa disadari beberapa dokumen pun tertinggal. Pagi itu benar-benar pagi yang sial, entah apa yang akan terjadi selanjutnya di hari tersebut. Kondisi hari tersebut sudah buruk. Pulang ke rumah pun masih tertinggal rasa tidak enak terhadap istri dan anak.

Salah siapakah yang membuat kondisi anda pada hari itu terasa buruk? Salah anak anda yang menumpahkan kopi? Atau Istri anda yang meletakkan cangkir tersebut di tempat yang salah? Atau lebih tepatnya, salah anda kah?

Reaksi 2 :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun