Mohon tunggu...
Tebek Galvalum
Tebek Galvalum Mohon Tunggu... Pelajar

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Munafik dan Keras Hati

24 September 2025   09:05 Diperbarui: 24 September 2025   09:01 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rini terkejut. Ponselnya ia letakkan kasar di atas meja. "Apa maksudmu?"

"Sementara kamu menyayangnya, tapi di tempat yang sama, kamu tidak mau kompromi sedikit pun untuknya. Kamu katakan kepadanya dia berarti banyak, tapi kamu tidak mau jujur kepadanya. Kamu terlalu takut kehilangan pekerjaanmu, sehingga kamu rela kehilangan orang yang paling mencintaimu," Raka menjelasakan dengan nada sedikit meninggi.

Mata Rini berkaca-kaca. "Aku enggak munafik, Rak. Aku cuma realistis."

"Realistis itu jujur, Rin. Munafik itu pura-pura," jawab Raka. "Jujur sama dia, bilang kalau kamu belum siap. Jangan biarkan dia terus berharap dan menunggu. Kamu cumo menyiksa dia."

Rini menangis. Ia menutup mukanya dengan kedua tangannya. "Aku takut, Rak. Aku takut kalau aku bilang yang sebenarnya, dia akan pergi."

Raka meraih tangan Rini. "Kalau dia pergi, itu karena kamu enggak jujur. Bukan karena kamu memilih karier. Dia bisa terima impianmu, Rin. Dia enggak bisa terima kebohonganmu."

Rini hanya bisa menangis. Hatinya yang dulu keras, kini perlahan luluh. Ia sadar, selama ini ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Ia terlalu fokus pada ambisinya, sampai ia melupakan orang-orang yang peduli padanya. Terutama, orang yang selalu ada di sisinya.

"Aku. aku harus gimana, Rak?"

"Jujur, Rin. Jujur kepadamu sendiri, dan jujur kepadanya. Beritahu apa adanya," jawab Raka.

Malam itu, Rini tidak menangis lagi. Dia melihat Raka dengan pandangan yang lebih tenang. Dia mengambil ponselnya, dan dengan tangan gemetar, dia mengetikkan pesan. Isi pesannya bukan lagi kebohongan, tapi kejujuran pahit tetapi melegakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun