Mohon tunggu...
Fajar Pujianto
Fajar Pujianto Mohon Tunggu... Administrasi - SKM Indonesia

Belajar dan Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kembali Membangun Pondasi

11 Juli 2020   00:03 Diperbarui: 10 Juli 2020   23:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lama tidak melihat kamera membuatku harus berkali memutar posisi supaya mendapatkan hasil yang bagus, rupanya tak segampang itu mengawalinya kembali. Begitu juga saat kembali berlatih membuat video blog, harus berkali-kali diulang. Apalagi ketika menulis, banyak kata kata yang bertebaran di pikiran, namun ketika hendak diketik, bingung apa dulu yang mau ditulis. 

Beruntung saat ini aku sudah lama tidak menghadiri beberapa pertemuan dan juga lama tidak berbicara di depan. Rasanya sudah terbayang, lututku bakal gemetar tak beraturan dan sudah pasti keringat dingin bakal bercucuran. Sebelum hal tersebut terjadi, masih ada kesempatan untukku berlatih. 

Menjadi seorang yang ekstrovert rasanya bukan aku banget. Apalagi ketika mencoba menjadi seorang introvert, juga bukan sepenuhnya aku banget. Dengan beberapa kali berdiam diri, aku rasa ambivert adalah diriku. Jadi kuputuskan di antara keduanya. 

Beberapa kali juga mencoba membuat jalur kanan dalam berkehidupan. Namun pernah juga membuat melewati jalur kiri, dan rasanya sungguh terlalu nikmat. Dan semoga selalu dalam jalur kanan dan tak mencoba lagi jalur kiri yang sungguh menyesatkan dan membuat hidup berantakan. 

Seperti kata Mas Dewa, "Orang yang pintar, akan belajar dari pengalamannya sendiri. Orang yang cerdas, akan belajar dari pengalaman orang lain." Aku cukup banyak belajar dari berbagai pengalaman yang aku lakukan. Semoga dapat mengambil hikmahnya. 

Mungkin yang kulakukan adalah mencari siapa aku. Seperti film Mandarin yang dibintangi oleh Jacki Chan. Atau pun sebuah cerpen yang ditulis oleh Agustav Triono, di mana seorang pemuda yang mengikuti arus sungai dan sampailah ke kota. Di kota dia mencari sesuatu yang tak kunjung ditemukan. Sampai akhirnya mencari sungai itu lagi untuk menemukan jalan pulang. 

Dalam berkehidupan, aku pun mulai membangun pondasi yang benar benar kokoh, supaya nantinya ketika dibangun, tidak mudah goyah diterpa angin atau pun terpaan lainnya. Pondasi tersebut tertanam dalam diri dan semoga selalu Istiqomah. 

Wahai generasi wkwkwk (sebutan menurut Ridwan Kamil) tetaplah berada di jalur kanan, supaya hidupmu aman, damai, dan tentram. Teruslah bermimpi dan raih mimpi tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun