Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggu Pertemuan Airlangga dan Puan

6 Oktober 2022   14:33 Diperbarui: 6 Oktober 2022   14:35 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Airlangga Hartarto dan Puan Maharani di DPR. (Foto: Sekretariat DPR).

RENCANA pertemuan Airlangga Hartarto dengan Puan Maharani, interaksi dari pergumulan pendapat di Demokrat dan PKS, serta dinamika internal di NasDem pasca pencapresan Anies Rasyid Baswedan, menghiasi pemberitaan politik hari-hari ini.

Pertemuan antara Ketua Umum partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan  Maharani diagendakan Sabtu (8/10/2022) lusa. Puan awalnya disebut-sebut akan menyambangi kediaman Airlangga pada pekan lalu, tepatnya 1 Oktober, tepat di hari ulang tahun ke-60 Menko Perekonomian itu. Pertemuan 8 Oktober sudah diamini kedua belah pihak.

Pilpres 2024 menjadi bagian dari topik kebangsaan yang akan dibahas Airlangga dan Puan. Persoalan yang tengah dihadapi bangsa sekarang ini menjadi fokus dari pertemuan. Mengutip Ahmad Doli Kurnia, waketum Golkar, situasi bangsa saat ini membutuhkan soliditas para pemimpin partai politik (parpol) agar menjadi teladan masyarakat.

Menariknya, rencana pertemuan Airlangga dengan Puan oleh media disebut-sebut dibayangi dinamika internal untuk Golkar. Ini tidak terlepas dari pernyataan dukungan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tanjung kepada Anies Rasyid Baswedan. Akbar Tandjung disebut-sebut 'mendukung' Anies menjadi calon presiden (capres). Seperti diketahui, Anies Baswedan pada Senin (3/10) lalu sudah diumumkan sebagai capres dari NasDem.

Pernyataan Akbar Tandjung disampaikan dalam sambutannya di acara peresmian Monumen Tritura 66 yang direlokasi ke Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10). Namun, kata Ahmad Doli Kurnia, pernyataan Akbar Tanjung soal Anies hanya sebatas ucapan selamat.

Menurut keterangan Doli, sebetulnya itu hanya pernyataan normatif saja. Bicara soal tanggapan seorang tokoh menanggapi pencapresan seseorang. Sebatas seperti mengucapkan selamat saja (kepada Anies), begitu tulis Doli dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/10).

Doli, seperti dikutip media, juga menyebut pernyataan Akbar Tanjung tidak spesifik merujuk pada Pilpres 2024. Sebab, menurut dia, Akbar Tanjung menyatakan 'juga dukung beliau (Anies Baswedan)' di acara yang juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Akbar Tanjung sejauh ini juga aktif terjun ke masyarakat untuk mempromosikan Airlangga sebagai capres dari Partai Golkar, demikian disampaikan Doli. Dalam video yang tersebar luas, terkait peluang Anies itu, Akbar Tandjung menyampaikannya menurut dugaan pemilih di Pemilu 2024 yang akan datang.

Senada dengan Doli, Ketua DPP Golkar Dave Laksono juga menegaskan, apa yang disampaikan Akbar Tandjung bukan pernyataan dukungan. Golkar masih sangat solid. Pernyataan Akbar Tandjung juga tidak menimbulkan dinamika internal di partai beringin. Akbar Tandjung masih konsisten mengusung kebijakan internal partai, yang sudah mengusung Airlangga sebagai capres di Pilpres 2024.

Konsistensi mengusung Airlangga sebagai capres itu juga tetap dipegang teguh oleh dua 'dewa' Partai Golkar lainnya, yakni Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.

Aburizal Bakrie sudah lama menegaskan sikapnya untuk 'pasang badan' untuk Airlangga, termasuk dari kalangan internal partai yang coba mengganggu pencalonan Airlangga di Pilpres 2024. "Aburizal menyebut, "Jangan ada yang bermain di genderang orang lain. Lebih baik kita bermain genderang kita sendiri. Kita harus solid, karena dengan solid kita dapat meraih kemenangan," begitu kerap disampaikan Aburizal.

Sementara itu, Agung Laksono bahkan disebut-sebut ikut berperan dalam upaya bergabungnya Gubernur Jabar Ridwal 'Kang Emil' Kamil ke Golkar.

Betapa pun, pernyataan 'dukungan' Akbar Tandjung itu tampaknya membuat Airlangga Hartarto cukup gerah. Menurut sumber terpercaya yang dekat dengan Ketum Golkar itu, Airlangga akan memberikan klarifikasi terkait pernyataan Akbar Tandjung tersebut pada Sabtu lusa.

Entah sebelum atau setelah bertemu Puan Maharani.

Bisa jadi pada kesempatan itu pula Airlangga akan menyampaikan perkembangan terkait rencana bergabungnya Demokrat dan PKS ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dua pekan lalu, Airlangga mengisyaratkan Demokrat dan PKS kemungkinan besar segera melebur ke KIB.

Demokrat dan PKS teryata belum menentukan sikap. Demokrat bahkan cenderung memilih berkoalisi dengan NasDem. Ini mudah diterka. Demokrat menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres dari Anies. Sementara, PKS masih menimbang-nimbang, antara AHY, Andika Perkasa atau Khofifah Indar Parawansa.

NasDem sudah final mengusung Anies Baswedan, kendati dibayangi perpecahan internal. Willy Aditya, ketua DPP NasDem, membantah sudah lebih dari 10 tokoh NasDem yang mengundurkan diri pasca pencapresan Anies itu. Tidak benar, katanya. Hanya dua atau tiga orang saja, tegasnya.

Ada yang datang dan ada yang pergi. Kata Willy Aditya, masih banyak orang yang antri masuk NasDem....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun