Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyoal Soliditas KIB dan Munculnya Wacana Airlangga-Khofifah

14 September 2022   17:29 Diperbarui: 14 September 2022   17:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TENSI politik dalam negeri saat ini relatif nyaman. Tidak ada juga pergerakan signifikan yang dilakukan partai-partai politik, termasuk terkait silaturahmi yang dilakukan para tokoh politik, terutama pimpinan partai. Kendati demikian bisa dipastikan jika mesin-mesin kesemua partai terus berderak, artinya mereka tetap bekerja dalam senyap.

Pemberitaan media masih sesekali mengungkap gejolak yang terjadi di tubuh PPP. Pergantian pucuk pimpinan partai berlambang Kabah itu tetap dianggap menarik perhatian publik karena keterkaitannya dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Proses pergantian Suharso Monoarfa kepada Muhammad Mardiono melalui Rakernas di Serang, dua pekan silam, sempat ditengarai akan memengaruhi hubungannya dengan KIB.

Namun, masyarakat sudah memperoleh penjelasan langsung dari dua para pimpinan partai yang bersama-sama PPP membidani lahirnya KIB. Yakni, Golkar dan PAN. Pemberitaan media menyebutkan jika pimpinan Golkar dan PAN sama-sama berpendapat bahwa apa yang terjadi di PPP adalah urusan internal mereka. Juga tidak akan memengaruhi posisi PPP di KIB.  

Respon yang sama kita ketahui juga dari pendapat para pakar atau pengamat politik. Mereka menyebut, pergantian Suharso Monoarfa kepada M Mardiono tak akan banyak berpengaruh terhadap KIB. Artinya, konflik di tubuh PPP hanya terbatas pada pergantian ketua umum saja. Sehingga, posisi PPP di KIB masih dibilang aman.

Simak, misalnya, pendapat Ikhwan Arif, pendiri Indonesia Political Power. Dia menyatakan bahwa apa yang terjadi di PPP hanya proses pergantian ketua umum saja. Tidak ada gejolak lain, misalnya pergantian posisi Suharso Monoarfa sebagai menteri. Posisi Suharso sebagai menteri tetap aman. Ikhwan Arif menegaskan, PPP pasti akan tetap di KIB.

Walau demikian, sebagaimana juga cukup ramai diberitakan media, dikhawatirkan akan adanya faksi yang terbentuk di dalam tubuh PPP, yang bisa saja jadi batu kerikil dalam soliditas KIB. Mengutip pernyataan Ikhwan, PPP yang dikomandoi Mardiono akan tetap di KIB, hanya nanti akan terdapat kelompok pro-Suharso yang bisa jadi berbeda haluan dengan dengan ketua umum DPP PPP yang sekarang.

Kekhawatiran adanya faksi itu sudah disanggah langsung oleh Mardiono. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu bahkan menegaskan soliditas KIB, dengan menekankan bahwa yang berkoalisi itu partai, bukan orang. Apalagi, seperti disampaikan Mardiono kepada media, ia mempunyai peran dalam KIB selaku koordinator dari PPP.


Kita mencatat penegasan Mardiono tentang komitmennya bahwa PPP akan terus berada di KIB hingga 2024. Masyarakat juga mengetahui komitmen Mardiono yang akan tetap mengkonsolidasikan soliditas KIB menuju tahun politik itu, 2024, termasuk untuk solid dalam menyepakati calon presiden (capres) dari internal KIB.

Menyinggung soliditas KIB, pengamat lain berpendapat bahwa KIB konsisten untuk tak terpengaruh pada figur calon, karena yang mereka bawa adalah gagasan. Seperti yang disampaikan oleh Siti Zuhro, pengamat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menyebutkan bahwa partai politik yang ada di KIB masih dalam posisi wait and see dan belum menentukan siapa figur yang pas untuk menjadi calon presiden.

Dalam hemat penulis, Siti Zuhro adalah satu dari banyak pengamat yang konsisten berpendapat bahwa KIB tidak bergantung pada kekuatan figur atau tokoh. KIB mengedepankan politik gagasan. Walau begitu, sebagai pengamat yang intens mencermati pergerakan parpol dan KIB, Siti Zuhro juga tetap konsisten berpendapat jika Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto layak untuk dijadikan calon presiden dari KIB.

Pengumuman atau deklarasi capres dari KIB tak hanya dinanti oleh seluruh stakeholder dan akar rumput di ketiga partai tersebut, Golkar, PAN dan PPP. Akan tetapi juga oleh parpol lainnya. Mengutip pemberitaan media, deklarasi capres dan cawapres dari KIB sudah menjadi gunjingan dari para petinggi parpol pesaing, baik Gerindra, NasDem, Demokrat, PKB dan bahkan PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun