Mohon tunggu...
Tazkia Aulia Hanifah
Tazkia Aulia Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menghabiskan waktu dengan kegiatan yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ajang Prestasi dan Ilmu Mahal Hadir Disini!

12 Juni 2025   00:22 Diperbarui: 12 Juni 2025   00:21 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pamflet Kegiatan (Sumber: WhatsApp Grup)

Bayangkan sebuah ruangan penuh tawa, tepuk tangan, dan sorak-sorai. Di sudut lain, layar besar menampilkan cuplikan-cuplikan karya: ada yang lucu, ada yang dramatis, bahkan ada yang romantis. Bukan, ini bukan gala premiere, ini adalah ruang kelas kami, mahasiswa Ilmu Komunikasi semester dua,, yang dalam sehari berubah menjadi panggung penghargaan versi kami sendiri.

Di balik layar, ada cerita tentang janji yang sempat tertunda, ide-ide liar yang berusaha untuk terwujudkan, dan sekumpulan mahasiswa yang sebagian dari mereka mulai belajar berani menggunakan kamera, menulis naskah, dan menjadi bintang di karya mereka sendiri. Hari itu, bukan hanya karya yang dirayakan, tetapi juga keberanian, kreativitas, dan kebersamaan.

Selamat datang di “Guest Lecturer & Music Video Awarding”, sebuah perayaan dimana setiap detik proses, setiap tawa, setiap kegagalan, bahkan setiap kericuhan yang terjadi antar teman menjadi bagian dari cerita besar kami sebagai calon komunikator masa depan.

Selasa, 10 Juni 2025, menjadi hari yang dinanti-nanti dan momen paling berkesan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2024. Di penghujung semester genap tahun pertama dengan gelar mahasiswa baru yang sebentar lagi akan berganti, mahasiswa mengikuti program Ilmu Komunikasi yaitu kuliah umum tentang perfilm an. Itu tema yang sangat menarik, karena semester dua menghadapi semester tiga ini akan dihadapkan dengan kuliah konsentrasi, yang tentunya salah satu konsentrasinya ada mendalami dunia audio visual. Jadi, dengan adanya kuliah umum perfilm an ini bisa lebih menguatkan mahasiswa untuk teguh pada pilihannya. Selain itu, hal yang paling menarik dinanti mahasiswa ini adalah awarding, ajang apresiasi karya mahasiswa yang telah dihasilkan pada semester pertama.

Semester pertama adalah masa adaptasi, penuh tantangan, dan terkadang membuat mahasiswa harus keluar dari zona nyaman. Di semester satu ini kami mendapatkan salah satu mata kuliah pengantar, yaitu Broadcasting. Pada Ujian Tengah Semester Broadcasting, kami diberikan tugas yang cukup menantang, apalagi bagi mahasiswa baru, yaitu membuat karya music video dengan lagu pilihan yang sudah ditentukan, dan itu merupakan lagu karya orisinalitas dosen kami sendiri. Disamping kami awalnya merasa berat dengan tugas ini, tetapi tetap kami jalani sepenuh hati. Tidak semata tugas formalitas, namun kami ambil hikmah dan sisi positifnya yaitu dengan tuags ini  bisa menjadi wadah eksplorasi minat, bakat dan kreativitas mahasiswa dalam dunia produksi audio visual.

Kami memulai dengan saling mengenal satu sama lain antar kelompok. Setelah mengenal, baru kami bagi tugas, mulai dari script writter, cameraman, hingga talent video. Sejak semester satu dulu, dosen kami memang sudah menjanjikan, bahwasannya karya yang layak mendapatkan penghargaan akan ada perayaan. Namun, takdir membawa dosen kami lebih tinggi, yaitu menjabat sebagai Sekretaris Prodi, maka janji itu sempat tertunda karena kesibukannya. Hingga akhirnya baru bisa ditepati di akhir semester dua ini.

Acara dimulai dengan pemberian materi oleh salah satu alumni yang sudah berhasil berkiprah di dunia audio visual, yaitu Mulia Alif. Banyak ilmu yang didapatkan serta pengalaman yang diceritakan. Membuat karya itu tidak harus dengan alat yang canggih, tidak harus dengan modal yang besar, yang dibutuhkan adalah niat yang tulus, ide kreatif yang tersampaikan, serta kemauan dan keberanian untuk memulai. Selain itu, kerja sama dan saling memahami satu sama lain penting untuk terus dijaga, bagaimana cara bertahan dalam berproses, menghadapi tantangan yang datang, serta satu sama lain konsisten dalam berkarya.

“Membuat karya itu ga harus melulu dengan alat yang canggih. Ada mau dulu, tertarik dulu, dan mau belajar. Dicoba berproses, keluarkan ide kreatif, niat yang tulus, dan berani memulai. Gapapa kalo kita gak berhasil, gapapa kalo kita gagal, jadikan kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju keberhasilan, bisa jadi karya yang lebih baik. Saya juga dulu hanya bertiga, itu pun dengan alat seadanya. Kamera nyolong dari prodi, dan belum secanggih sekarang. Namun, dengan niat yang tulus dan berani memulai dalam satu bulan bisa menghasilkan tiga karya,” tuturnya.

Sesi diskusi sangat interaktif dan terbuka, seluruh mahasiswa diberi kebebasan untuk bertanya. Setelah semua pertanyaan merasa terjawab sempurna, tibalah momen yang paling ditunggu, yaitu pembacaan nominasi, pengumuman juara, dan pemberian penghargaan. Seluruh karya yang sudah dikumpulkan, dinilai oleh para civitas akademika dan para alumni yang sudah berkiprah di ranah sana. Ada beberapa kategori yang diberikan penghargaan, diantaranya: Best Script, Best Actor, Best Cinematography, Best Couple, Best Favourite Video, dan Best Video.

Foto penulis dan teman saat di acara (sumber: dokumentasi pribadi)
Foto penulis dan teman saat di acara (sumber: dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun