Tegal, 21 Juli -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bernama Riyan Julianto dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil inisiatif untuk mengatasi maraknya pinjaman online dengan menggelar program Peningkatan Akses dan Literasi Keuangan Melalui Program Pembiayaan Kredit Bagi UMKM/Pemilik Usaha di Desa Margamulya. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi pelaku UMKM dari dampak negatif pinjaman online yang seringkali menghimpit sektor ini.
Maraknya pinjaman online telah menjadi masalah serius bagi masyarakat. Saat ini ketika membuka gadget hampir dipastikan iklan yang muncul adalah mengenai penawaran pinjaman online. Masalah pinjaman online pun rentan terjadi terhadap pelaku UMKM. Banyak dari mereka terjebak dalam siklus utang yang berkepanjangan akibat bunga yang tinggi dan praktik peminjaman yang tidak transparan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip merasa perlu untuk ikut berkontribusi dalam memberikan solusi alternatif yang lebih berkelanjutan.
Desa Margamulya menjadi lokasi utama pelaksanaan program ini karena merupakan daerah yang memiliki potensi UMKM yang cukup besar utamanya toko kelontong. Para pemilik usaha di desa ini dihadapkan pada berbagai tantangan terkait dengan akses keuangan dan literasi yang masih perlu ditingkatkan. Program ini diharapkan dapat memberikan panduan dan solusi yang lebih aman serta berkelanjutan bagi UMKM, sehingga mereka dapat terhindar dari praktik pinjaman online yang merugikan.
Sebanyak 25 UMKM mengikuti program Peningkatan Akses dan Literasi Keuangan Melalui Program Pembiayaan Kredit Bagi UMKM/Pemilik Usaha yang diadakan di  Balai Desa Margamulya. Adapun kegiatanya yaitu penyampaian materi-materi sosialasi dan edukasi yang relevan oleh mahasiswa. Beberapa topik yang diangkat dalam program ini antara lain:
- Fenomena Maraknya Pinjaman Online: Mahasiswa memberikan gambaran mengenai Maraknya pinjaman online di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang memerlukan refleksi dan renungan.
- Risiko Pinjaman Online: Mahasiswa menjelaskan secara rinci bagaimana risiko risiko pinjaman online yang dapat terjadi di sertai dengan beragam kasus pinjol dimana hampir terjadi di semua kalangan masyarakat.
- Pemahaman Mengenai Jenis Pembiayaan: Mahasiswa memberikan informasi tentang jenis-jenis pembiayaan yang tersedia bagi UMKM, seperti kredit mikro, koperasi, dan program pemerintah yang dapat membantu pengembangan usaha.
- Transparansi dan Persyaratan: Mahasiswa memberikan informasi tentang contoh lembaga keuangan yang menawarkan pembiayaan kredit untuk UMKM, termasuk tata cara dan persyaratan yang dibutuhkan.
Program sosialisasi dan edukasi ini mendapat apresiasi positif dari para pelaku UMKM setempat. Mereka merasa terbantu oleh informasi yang disampaikan oleh para mahasiswa KKN Undip, sehingga dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak. Seiring dengan program ini, diharapkan pelaku UMKM akan semakin cerdas dalam memilih opsi pembiayaan yang tepat, serta lebih terlindungi dari praktik pinjaman online yang merugikan.
Riyan Julianto sebagai pelaksana program ini berharap para pelaku UMKM di Desa Margamulya tidak tergiur dengan rayuan dari pinjaman online karena memiliki risiko yang tinggi yang justru dapat menutup usahanya. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang opsi pembiayaan yang tersedia, mendorong akses terhadap pembiayaan yang terjangkau, meningkatkan kesadaran akan perlindungan konsumen, dan meningkatkan kualitas usaha UMKM secara keseluruhan.
