Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Cara Menentukan Hal Terpenting dari yang Penting

22 Juni 2021   21:35 Diperbarui: 23 Juni 2021   01:13 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini 3 cara memahami mana yang terpenting dari hal penting (pikiran-rakyat.com)

Pernahkan Anda merasa seolah-olah tidak punya waktu? pernahkan Anda merasa seolah-olah apa yang Anda akan lakukan itu semuanya penting? Jika pernah, maka saya ucapkan selamat. Anda bergabung dengan jutaan orang yang juga pernah mengalami hal yang sama.

Lalu pertanyaannya, benarkah semua hal yang kita anggap penting itu benar-benar penting untuk kita? Ataukah jangan-jangan kita saja yang menganggap itu penting, padahal "hal penting" itupun tidak pernah menganggap kita penting baginya. Coba Anda pahami lagi kalimat saya sebelum bagian ini.

Lalu, jika kita sudah terlanjur menganggap semua hal itu penting untuk kita lakukan, bagaimana caranya agar kita bisa menentukan mana yang terpenting di antara yang paling penting? apa indikator sederhananya?

Kali ini kita akan coba kuak tentang hal ini. Semoga Anda, saya dan kita semua setelah ini tidak lagi lebay dan mengatakan "saya sibuk, karena banyak hal penting yang harus saya lakukan", padahal "si penting" saja tidak pernah menganggap Anda penting baginya.

Baiklah, markililede (mari kita lihat lebih dekat).

1. Tanpa Anda, Hal Itu Mustahil Dilakukan

Salah seorang senior manager di sebuah perusahaan pernah hadir di sebuah sesi pelatihan saya. Dengan yakin dia mengatakan kalau sudah terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk hal yang, menurutnya remeh temeh.

Saya lalu bertanya hal yang sederhana. "Apakah tanpa kehadiran Anda, apa yang Anda anggap penting itu mustahil di jalankan?". Dia berhenti sejenak. Beberapa saat kemudian dia menjawab, "Tidak"

"Jika tanpa Anda hal itu akan baik-baik saja, lalu mengapa Anda menganggap hal itu begitu penting..?" saya melanjutkan. Kali ini tidak ada jawaban lagi dari beliau.

Ya, jangan terlalu pede mengatakan kita selalu dikelilingi dengan hal yang penting dan tidak bisa ditinggalkan. Nyatanya, banyak sekali hal yang bisa kita "tinggalkan", kita atur waktu kembali, atau justru kita alihtugaskan.

Tapi, kalau ada satu hal yang mustahil dilakukan kecuali oleh Anda, misalnya mengantar anak Anda ke sekolah di hari pertamanya, maka Anda harus dengan percaya diri berkata. "Saya sibuk. Ada hal penting yang tidak tergantikan oleh orang lain untuk dilakukan. Saya tidak bisa diganggu sekarang.."

2. Hal Itu Berkaitan Dengan Orang Tercinta

Ada 3 telepon yang mustahil tidak saya angkat, meskipun meeting dengan orang terpenting di dunia ini sekalipun, minimal yang pernah saya alami meeting dengan pemimpin perusahaan besar. Tiga telepon itu adalah dari orangtua saya, pasangan saya dan anak saya.

Siapapun di dunia ini bisa menggantikan Anda dengan cepat apapun posisi Anda saat ini. Tapi tidak dengan mereka. Mereka adalah orang-orang yang tetap akan ada untuk Anda apapun yang terjadi.

Lalu pertanyaannya, apakah ada perbandingan yang sebanding dengan mereka? Agak membingungkan jika ada yang membandingkan mereka dengan pekerjaan. "Penting mana, keluarga atau kerjaan..?" Sungguh ini bukanlah suatu pilihan, teman. Pekerjaan bisa kapanpun datang dan pergi. Tapi tidak dengan orang tercintamu. Sekali dia pergi, selamanya tidak akan pernah kembali.

3. Hal Itu Berkaitan Dengan Penciptamu

Jika ada hal apapun di dunia ini yang berhadapan dengan panggilan Allah, sang Pencipta manusia, maka yakinlah untuk meninggalkan dunia. Dalam sebuah meeting besar ketika bekerja di perusahaan swasta skala internasional dulu yang dihadiri CEO perusahaan, datanglah waktu shalat. 

Setelah mengingatkan atasan saya langsung, kepala divisi (sesuai hirarki dan tingkat kesopanan yang berlaku di masyarakat), meeting tidak juga berhenti. Saya dengan cuek namun sopan mengangkat tangan untuk izin melaksanakan panggilan terpenting yang tidak bisa diwakilkan dalam hidup.

Tahukah Anda yang terjadi kemudian? meeting di skors dan semua teman-teman saya yang lain juga bisa melaksanakan "panggilan ilahi" itu. Ya, teman, rekan, lingkungan bisa kapanpun meninggalkanmu. Tapi tidak dengan Tuhan. Ini adalah hal yang tidak bisa diwakilkan dan sangat sangat penting. Apapun dalam hidup, jika berhadapan dengan hal ini, maka kejar yang penting ini dan tunda yang lainnya.

***

Bagaimana dengan Anda? masih bingung menentukan hal penting dari yang terpenting? Saya tidak. Kalaupun Anda masih bingung, semoga hal ini bisa memberi panduan singkat bagaimana kita harus menentukan hal yang terpenting dari yang kita anggap penting.

Semoga bermanfaat

Salam bahagia

Be the new you

TauRa

Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun