Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini 3 Alasan Kenapa Sebaiknya Anda Jangan Banyak Bicara

3 Maret 2021   21:25 Diperbarui: 9 Maret 2021   05:25 7324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tidak banyak bicara. (sumber: pixabay.com/happykailas)

"Diam itu emas dan bicara itu berlian"

Jika Anda ditanya, mana yang paling Anda senangi, bicara atau diam? Bicara atau mendengar? Jika tidak ada pilihan ketiga, mana yang akan Anda pilih? Ya, saya menduga banyak orang yang memilih bicara meski tidak sedikit yang memilih diam.

Lalu pertanyaan selanjutnya, di dalam kehidupan nyata, mana orang yang lebih banyak kita jumpai? orang yang banyak mendengar atau yang lebih banyak bicara? sebagian besar kita pasti lebih banyak menjumpai orang yang lebih getol bicara di banding diam.

Salah? Kita bukan hakim untuk menentukan salah-benar. Buruk? kita juga belum tentu lebih baik. Semua bisa baik jika sesuai kadarnya dan semua bisa menjadi buruk jika berlebihan.

Lalu pertanyaannya, jika harus memilih kalau mendengar itu lebih baik dan bicara itu tidak lebih baik, maka adakah alasannya kenapa banyak bicara itu tidak baik? 

Ini yang akan menjadi pembahasan kita kali ini. Ya, semua pasti (umumnya) punya alasan, dan ini adalah 3 alasan kenapa kita sebaiknya jangan banyak bicara. Markililede (Mari kita lihat lebih dekat) apa 3 alasannya.

1. Sedikit Bicara, Sedikit (potensi) Kesalahan

Semakin kita sering bicara, maka semakin besar potensi salah dan khilaf. Itu wajar bin pantas alias lumrah. Jangan bayangkan bicara di zaman sekarang hanya menggunakan lidah saja, tidak.

Zaman sudah semakin maju, dan saat ini bicara bisa diwakili oleh jari-jari kita. Semakin kita gemar bicara melalui cara apapun, maka potensi salah akan semakin besar, meski potensi baik juga selalu ada.

Coba perhatikan, orang-orang yang pada akhirnya harus berurusan dengan hukum, apakah mereka yang sedikit bicara? Coba Anda cermati lagi. Kalau sudah seharusnya Anda sudah bisa menjawabnya.

Jadi, iritlah bicara. Hematkan kata dan kalimat yang keluar dari mulut atau jemarimu. Ingat, hemat! bukan tidak boleh. Hanya saja Anda harus cermat.

2. Bicara Itu Hanya Tentang Pengetahuanmu

Semakin banyak seseorang bicara, maka akan semakin mudah bagi kita mengetahui "isi" kepalanya. Bahkan, kita semakin paham tentang bacaan dan bahan referensinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun