Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini 3 Kunci "yang Terburuk" Bisa Jadi "yang Terbaik"

26 Januari 2021   21:48 Diperbarui: 26 Januari 2021   21:53 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terburuk hari ini bisa saja menjadi terbaik esok hari (kibrispdr.org)

Siapa di antara Anda hari ini yang nilai ujiannya (anaknya) rendah? Siapa yang hari ini selalu ranking terakhir di kelasnya? Siapa yang hari ini selalu menjadi "karyawan terbelakang" di kantornya? atau siapa yang hari ini merasa terus dirundung kegagalan dalam setiap langkahnya?

Jika ada di antara kita yang mengacungkan tangan, maka saya ingin mengucapkan selamat. Kenapa? karena hanya mereka yang berada pada titik terendahlah yang akan melihat diri mereka bertumbuh (jauh) lebih cepat di banding yang lain.

Sederhananya begini, kalau Anda sudah jatuh ke tempat paling bawah, adakah tempat lebih bawah yang lain? tentu tidak. Karena Anda sudah di posisi paling mentok. Nah, lalu apa selanjutnya? Ya, pilihannya hanya dua. Tetap di titik terendah itu atau Anda bangkit dan berpindah tempat ke posisi yang lebih tinggi.

Lalu pertanyaannya, apakah kunci agar siapa saja yang sedang berada di kondisi "terburuk" bisa bangkit dan berada di kondisi "terbaik", minimal menurut orang itu? Ya, minimal ada 3 kunci yang bisa dipraktikkan.

Mari kita lihat lebih dekat apa saja 3 kunci itu.

1. Menerima Situasi Sekarang Adalah Kunci

Mengapa ada berita yang kita dengar kalau ada orang yang bunuh diri begitu dia mendadak jatuh miskin? atau pernahkah Anda mendengar berita seseorang yang bunuh diri karena putus cinta? atau justru ketika sedang di puncak popularitas?

Ya, salah satu alasannya adalah karena orang-orang itu tidak bisa menerima situasi yang ada. Menerima situasi dan kondisi ini mudah diucapkan tapi berat dilakukan.

Tapi satu hal yang perlu kita ingat, berat bukan berarti tidak bisa. Menerima kondisi saat ini adalah berusaha melupakan kenikmatan masa lalu dan menyadari sepenuhnya kalau situasi sekarang adalah kenyataan yang harus dihadapi.

Menerima situasi harus melibatkan hati. Ketika melibatkan hati, berarti harus ada kelapangan hati. Karena hanya hati-hati yang lapanglah yang bisa menerima situasi yang ada saat ini.

Jadi, apapun situasi Anda saat ini, terimalah, dan ini adalah kunci awal Anda bisa menjadi yang terbaik kelak.

2. Temukan Motivasi Terbesar Hidup Anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun