Sekilas mungkin diksi yang dijudul rasanya sama atau hampir sama. Tetapi saya mencoba sedikit masuk lebih jauh ketimbang membahas diksi. Bulan ini adalah bulan kemerdekaan Republik yang kita cintai ini. Tidak cukup hanya merayakan secara ritual, tetapi kita perlu masuk sedikit lebih dalam untuk merefleksikan diri kita (minimal), sudah sampai manakah kita berjalan untuk menuju tujuan mulia dari Negara ini?
Kalau konteksnya terlalu besar, mari kita persempit sesuai judul pembahasan. Sudah sampai manakah nilai-nilai Persaudaraan melekat di jiwa kita dalam bingkai sesama anak bangsa? Mari pelan-pelan kita masuk.
Beda Saudara dan Persaudaraan
Secara sederhana, apa yang membedakan Saudara dan Persaudaraan (menurut Anda)? Silakan saja berkomentar dengan semua argumennya masing-masing. Saya ingin menggarisbawahi kalau Saudara umumnya adalah orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan kita. Saya bersama kakak saya tentu saja adalah saudara. Anda bersama adik Anda pun demikian dan begitu seterusnya. Dengan kata lain, Saudara diikat dengan ikatan hubungan darah.
Lalu apa bedanya dengan Persaudaraan..? Nah, disini bedanya. Persaudaraan diikat dengan ikatan hati. Pertanyaan saya selanjutnya adalah, mana yang lebih kuat, sesuatu yang diikat dengan ikatan darah atau dengan ikatan hati..?
Sebagai contoh 1 :Â
Pernah kah Anda mendengar atau menyaksikan ada keluarga kandung yang ribut akibat urusan harta (misalnya)? Padahal mereka saudara kandung,tinggal bertahun-tahun di rumah yang sama bersama orang tua, kenapa masih bisa ribut hebat dan terkadang berakhir di pengadilan? Bisa jadi karena mereka hanya bersaudara, tetapi belum menemukan esensi dari persaudaraan. Mereka diikat oleh sebab ikatan darah, bukan ikatan hati dan wajar hal ini terjadi.
Contoh 2 :
Pernah kah Anda melihat atau mendengar atau tahu, kalau ada tetangga Anda yang sangat baik dengan Anda dan bahkan Anda menggunakan istilah "lebih baik dari saudara kandung" untuk mereka? padahal mereka sama sekali bukan lah saudara Anda yang diikat dengan hubungan darah? Nah, pada contoh ini bisa jadi tetangga itu sudah menjalin persaudaraan dengan Anda, yang artinya ikatan Anda dan dia sudah berdasarkan hati (apakah karena kebaikannya, akhlaknya dan sebagainya), maka wajar kalau dia bisa melebihi saudara kandung Anda sekalipun kebaikannya.Â
Jika kita sudah mulai memahami makna yang terkandung dalam saudara dan persaudaraan, maka mari kita cari tahu bagaimana tingkatan kalau keduanya berkumpul atau sebaliknya.
1. Saudara Iya, Persaudaraan Iya
Kalau berkumpul kedua hal ini dalam diri kita dan keluarga kita, maka bersyukurlah, kita sedang mendapatkan surga terindah di dunia ini. bayangkan, kita punya saudara kandung sedarah (ikatan darah) dan kita juga menjalin persaudaraan dengan saudara kita itu (ikatan hati), maka nikmat apalagi yang lebih indah dibanding memiliki kedua hal ini...? Bersyukurlah !
2. Saudara Tidak, Persaudaraan Iya
Level kedua ini tidak kalah hebat. Persis seperti contoh tetangga yang saya uraikan di atas. Anda tidak punya hubungan saudara dengan orang itu (tidak ada ikatan darah), tetapi Anda punya ikatan persaudaraan dengannya (ada ikatan hati), maka Anda akan bisa mendapatkan kebahagiaan dimanapun Anda berada. Anda juga harus bersyukur bertemu dan menjalin persaudaraan dengan orang seperti ini.
3. Saudara Tidak, Persaudaraan Tidak
Level 3 adalah Anda tidak bersaudara dengan seseorang (tidak ada ikatan darah), dan Anda pun memang tidak menjalin persaudaraan (ikatan hati) dengan orang itu, maka hal ini tentu biasa saja. Toh, Anda juga tidak kenal sebenarnya dengan dia. Jadi meski tidak begitu baik, tetapi tidak ada beban yang besar juga untuk Anda, dan mungkin juga untuk dia.
4. Saudara Iya, Persaudaraan Tidak
Ini adalah situasi yang paling buruk dalam hidup Anda, persis seperti yang saya contohkan di poin 1 diatas. Coba bayangkan, Anda bersaudara (punya ikatan darah), tetapi Anda tidak punya persaudaraan dengan saudara Anda itu (tidak ada ikatan hati), maka bisa dibayangkan betapa menderitanya orang di situasi seperti ini..? Punya saudara, tetapi persis seperti tidak punya saudara. Ini adalah neraka bagi yang merasakannya. Lebih parahnya lagi, Anda juga tetap harus berurusan dengan saudara Anda ini dalam banyak situasi dan kondisi (dan ini pasti), karena Anda adalah saudara nya. Untuk itu kita perlu berusahaan menghindari masuk ke situasi paling buruk ini.
Lalu bagaimana solusinya agar kita bisa keluar dalam situasi (khususnya nomor 4) ini dan mencapai poin 1 dan 2..? Kata kunci dan solusinya ada 2 yaitu :
A. Care
Seberapa peduli Anda (dalam berbagai aspek kehidupan) dengan saudara Anda dan orang lain yang bukan saudara Anda (dalam artian tidak ada hubungan darah). Semakin tinggi kepedulian Anda, maka Anda dan saudara itu berpotensi untuk masuk ke level 1 dan 2.
B. Connecting
Kapan terakhir kali Anda menghubungi saudara Anda..? Beda kota dan negara bukan lah masalah saat ini. Semua bisa terkoneksi dan saling menatap dalam hitungan detik. Semakin kita terkoneksi dengan saudara kita, tahu aktivitasnya dan seterusnya, maka kita berpotensi ada di level 1 atau 2. Buat grup WA bersama saudara Anda, saling sapa lah dan seterusnya. Jangan menunggu dia menyapa, Anda mulai saja dulu, lama-lama semua akan berlomba saling menyapa.
Dengan 2 kunci ini (2C : Care dan Connecting), maka saudara kita saat ini akan terus bisa menjalin persaudaraan dengan kita, dan persaudaraan kita dengan orang lain selain saudara kita, tetapi bisa kita pelihara dan tingkatkan seterusnya. Semoga semangat kemerdekaan ini, bisa merajut ulang tali-tali yang kusut dan merangkai kembali persaudaraan antar seluruh saudara kita dan seluruk elemen bangsa ini secara keseluruhan.
Semoga bermanfaat dan selamat menjadi pribadi yang baru.
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator dan Penulis Buku Motivasi "The New You"